Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93943
Title: Perkembangan Sel Endometrium Domba Setelah Inkubasi dalam Kolagenase dan Dikultur In Vitro dalam Medium dengan Estradiol dan Progesteron.
Authors: Setiadi, Mohamad Agus
Karja, Ni Wayan Kurniani
Kaiin, Ekayanti Mulyawati
Ananda
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Endometrium merupakan salah satu organ fungsional yang berperan penting dalam kualitas reproduksi betina. Regulasi yang terjadi pada endometrium telah diketahui secara in vivo diinisiasi oleh hormon estradiol (E2) dan progesteron (P4). Kemampuan regenarasi pada endometrium dapat dipelajari secara in vitro melalui teknik kultur sel endometrium. Metode optimum diperlukan untuk mendapatkan sel endometrium yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu inkubasi yang optimal pemberian enzim kolagenase pada konsentrasi, viabilitas, dan kualitas kultur sel endometrium, serta peran hormon estradiol dan progesteron terhadap proliferasi sel endometrium domba. Endometrium dicacah dan diinkubasi dengan enzim kolagenase dengan lama waktu yang berbeda: 1 jam, 3 jam, dan 6 jam. Konsentrasi sel dan viabilitas dihitung setelah inkubasi. Kualitas kultur sel diamati pada hari ke-1, hari ke 3, dan hari ke 5. Hasil inkubasi terbaik dilanjutkan dengan penambahan hormon E2 (100 pg/ml), P4 (100 ng/ml), E2:P4 (100 pg/ml : 10 ng/ml), dan E2:P4 (10 pg/ml : 100 ng/ml) ke dalam medium kultur. Setelah 9 hari kultur sel dipanen dengan cara tripsinisasi. Konsentrasi dan data viabilitas sel dianalisis dengan menggunakan analysis of variance (ANOVA), dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT), kultur sel endometrium dianalisis secara deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan yang signifikan terhadap konsentrasi dan viabilitas sel yang didapat pada masing-masing perlakuan waktu inkubasi enzim kolagenase, sedangkan kultur sel endometrium menunjukkan hasil optimum pada lama perlakuan 3 jam waktu inkubasi. Selanjutnya tingkat proliferasi endometrium nyata terlihat mengalami peningkatan pada perlakuan E2 (100 pg/ml), dan tidak berbeda nyata dengan E2:P4 (100 pg/ml : 10 ng/ml). Sementara pada perlakuan P4 (100 ng/ml) tidak menunjukkan hasil yang signifikan dan tidak berbeda nyata dengan E2:P4 (10 pg/ml : 100 ng/ml) dan kontrol. Teknik pemisahan dan pemurnian sel perlu dilakukakan pada penelitian selanjutnya untuk dapat mempelajari sel endometrium domba secara lebih spesifik.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93943
Appears in Collections:MT - Veterinary Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018ana1.pdf
  Restricted Access
10.09 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.