Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93934
Title: Stabilitas Hasil Galur - Galur Dihaploid Padi Sawah Hasil Kultur Antera
Authors: Purwoko, Bambang Sapta
Dewi, Iswari Saraswati
Suwarno, Willy Bayuardi
Hidayatullah, Akhmad
Issue Date: 2018
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Produksi tanaman padi dihaploid melalui kultur antera secara in vitro merupakan salah satu teknologi yang menjanjikan dalam usaha perbaikan sifat dan peningkatan produktivitas tanaman. Tujuan penelitian pertama ialah mengetahui keragaan agronomi dan produktivitas galur-galur dihaploid padi sawah pada uji daya hasil lanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi genotipe dan lokasi berpengaruh nyata pada semua karakter. Genotipe tidak berpengaruh nyata pada karakter jumlah anakan produktif. Nilai heritabilitas semua karakter termasuk dalam kategori tinggi berkisar antara 0.58 – 0.96, kecuali karakter jumlah anakan produktif (0.24) dan produktivitas (0.43) memiliki nilai heritabilitas sedang. Rata – rata produktivitas di Kabupaten Subang, Malang dan Cianjur berturut – turut ialah 4.87 ton ha-1, 5.83 ton ha-1 dan 5.71 ton ha-1. Produktivitas di tiga lokasi berkisar antara 4.33 ton. ha-1 (HS1-28-1-4) sampai 6.60 ton ha-1 (HS1-5-1-1). Produktivitas ketiga varietas pembanding ialah 5.76 ton ha-1 (Ciherang), 4.74 ton ha-1 (Inpara 5) dan 4.85 ton ha-1 (Inpari 13). Terdapat sebelas galur yang memiliki produktivitas lebih tinggi dibanding varietas Ciherang. Nilai indeks terboboti berkisar antara -15.63 (HS1-28-1-3) sampai 10.15 (HS1-5-1-1). Berdasarkan nilai tersebut, genotipe diseleksi menjadi 14 genotipe untuk uji multilokasi. Tujuan penelitian kedua ialah mengetahui stabilitas hasil galur – galur dihaploid padi sawah berdasarkan beberapa metode stabilitas dan mengetahui potensi hasil galur – galur dihaploid padi sawah di beberapa lokasi. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata produktivitas 16 galur padi yang ditanam di delapan lokasi sebesar 6.85 ton ha-1. Terdapat enam genotipe yang memiliki rata – rata produktivitas lebih tinggi dibandingkan varietas pembanding. Analisis ragam gabungan memperlihatkan bahwa lokasi dan interaksi genotipe x lokasi berpengaruh nyata. Interaksi yang berpengaruh nyata dapat dilakukan uji stabilitas. Analisis stabilitas berdasarkan metode Francis & Kennenberg (1978) mengidentifikasi lima genotipe yang stabil yaitu HS4-13-1-4, HS4-8-1-2, HS4-13-1-3, HS4-17-1-1 dan Inpari 13. Genotipe HS1-5-1-1, HS4-13-1-4, HS4-8-1-2, HS4-13-1-3, HS4-17-1-1, HS15-13-1-1 dan Inpari 13 merupakan genotipe yang stabil dengan produktivitas tinggi berdasarkan Kang (1993). Genotipe HS4-13-1-4, HS17-3-1-4 dan Inpari 13 ialah genotipe stabil pada delapan lokasi menggunakan metode AMMI. GGE biplot menghasilkan sebelas genotipe yang stabil. Genotipe HS1-5-1-1, HS4-13-1-4, HS4-8-1-2, HS4-13-1-3, dan HS4-17-1-1 ialah genotipe dengan produktivitas tinggi dan stabil berdasarkan lebih dari satu metode stabilitas sehingga dapat diusulkan sebagai calon varietas baru.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93934
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018ahi.pdf
  Restricted Access
26.76 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.