Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93838
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMegia, Rita-
dc.contributor.advisorPoerba, Yuyu Suryasari-
dc.contributor.authorWelsiliana-
dc.date.accessioned2018-09-18T04:35:44Z-
dc.date.available2018-09-18T04:35:44Z-
dc.date.issued2018-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93838-
dc.description.abstractPisang merupakan salah satu buah yang dikenal oleh masyarakat dunia. Sampai saat ini pemuliaan pisang ditujukan untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi dan tahan terhadap penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi dan menganalisis kuantitas (jumlah polen per anter) dan kualitas (viabilitas, perkecambahan, ukuran dan bentuk) polen pisang liar dan pisang budidaya sehingga informasi dari penelitian ini dapat digunakan dalam pemuliaan tanaman pisang melalui persilangan. Pisang liar yang digunakan yaitu Musa acuminata Colla subsp. banksii F.Muell., M. acuminata Colla var. breviformis Nasution, M. acuminata Colla var. zebrina (v. Houtte) Nasution, M. acuminata Colla var. bantamensis Nasution, M. acuminata Colla var. tomentosa (K.Sch.) Nasution. Sedangkan pisang budidaya yang digunakan yaitu Rejang 2x, Madu 2x, Rejang 4x, Madu 4x dan Mambee Thu 4x. Jumlah polen per anter dihitung dari bunga jantan yang diambil dari jantung pada saat antesis antara jam 7:30-10:30 WIB. Uji viabilitas polen menggunakan pewarnaan I2KI, sedangkan uji perkecambahan polen menggunakan lima media dengan masa inkubasi 6, 12, 24 dan 48 jam. Morfologi polen diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya dan Scanning Electron Microscopy (SEM) untuk mengamati permukaan polen. Jumlah total polen pisang liar dan budidaya berkisar antara 2000 hingga 11000 polen per anter. Jumlah polen yang paling banyak ditemukan pada polen pisang Rejang 4x yaitu 11684. Uji viabilitas polen menunjukkan M. acuminata var zebrina memiliki viabilitas polen yang paling tinggi yaitu mencapai 92.76%. Sedangkan viabilitas yang rendah terdapat pada Mambee Thu 4x yaitu 70.17%. Hasil uji perkecambahan polen menunjukkan daya kecambah polen tertinggi (19.86%) terdapat pada M. acuminata var zebrina. Panjang tabung polen tertinggi (94.85 μm) terdapat pada Mambe Thu 4x, sedangkan tabung polen terpendek terdapat pada M. acuminata var zebrina (57.28 μm). Media PGM F merupakan media yang menghasilkan daya kecambah dan panjang tabung polen tertinggi. Bentuk polen oblate dijumpai pada M. acuminata var. breviformis, M. acuminata var. zebrina, M. acuminata var. bantamensis, M. acuminata subsp. banksii, Rejang 4x, Madu 2x dan Rejang 2x. Sedangkan polen pisang M. acuminata var. tomentosa, Mambee Thu 4x dan Madu 4x memiliki bentuk polen peroblate. Tiga bentuk ornamen yaitu rugulae, striate dan glanulate, ditemukan pada permukaan polen pisang liar dan pisang budidaya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ada perbedaan ukuran polen dan sebarannya diantara pisang liar dan pisang budidaya. Data ukuran polen dan sebarannya menunjukkan semua polen dari pisang tetraploid (2n = 4x) memiliki ukuran polen yang lebih besar dibandingkan polen yang berasal dari pisang diploid liar dan budidaya (2n = 2x). Hal ini mengindikasikan bahwa polen dari pisang tetraploid yang diteliti memiliki gamet 2n.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPlant biologyid
dc.subject.ddcBanana pollenid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKarakterisasi dan Viabilitas Polen Pisang Liar dan Pisang Budidaya.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordMusa acuminataid
dc.subject.keywordperkecambahanid
dc.subject.keywordtetraploidid
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018wel.pdf
  Restricted Access
14.39 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.