Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93829
Title: Peranan Perempuan Dalam Konservasi Satwa Melalui Kegiatan Penangkaran Burung
Authors: Masyud, Burhanuddin
Arzyana, Sunkar
Ma'rufi, Nurul
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Penangkaran burung merupakan salah satu penangkaran satwa yang sudah banyak dikembangkan di Indonesia karena burung sangat diminati oleh masyarakat. Salah satu indikator keberhasilan suatu unit manajemen penangkaran satwa yaitu jumlah kematian satwa yang ditangkarkan. Pada penangkaran burung, kematian berkorelasi nyata dengan peubah biaya operasional dan frekuensi perawatan yang sangat berkaitan dengan interaksi perawat dengan burung yang ditangkarkan. Kegiatan perawatan burung tidak hanya dilakukan oleh laki-laki akan tetapi juga oleh perempuan, karena sifat memelihara dan merawat, cenderung lebih ditunjukkan oleh perempuan sehingga diasumsikan tingkat kepedulian terhadap satwa liar lebih tinggi. Kesempatan perempuan untuk terlibat dalam penangkaran burung skala kecil (rumah tangga), lebih besar karena perempuan yang tidak bekerja di luar rumah mempunyai waktu luang lebih banyak di rumah setelah selesai melakukan pekerjaan rumah tangga. Perempuan dapat diberdayakan dalam kegiatan pelestarian satwa liar, sayangnya kegiatan konservasi oleh perempuan Indonesia belum banyak diperhatikan oleh pemerintah karena kurang tergalinya informasi akan hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil penangkaran yang melibatkan perempuan; mengidentifikasi profil perempuan yang terlibat dalam kegiatan penangkaran; menganalisis kegiatan lingkup peranan perempuan dalam kegiatan penangkaran dan dampaknya terhadap keberhasilan penangkaran; serta merumuskan strategi pemberdayaan yang responsif gender dalam kegiatan konservasi satwa melalui penangkaran burung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan April 2017 di 90 penangkaran burung dilindungi pada Kabupaten Klaten, Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang digunakan ialah studi literatur, wawancara, dan observasi. Wawancara dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa panduan wawancara. Jumlah total responden sebanyak 122 penangkar, dengan rincian 24 penangkar di Kota dan Kabupaten Bogor, serta 98 penangkar di Kabupaten Klaten, yang terdiri atas 91 laki-laki dan 31 perempuan. Peran perempuan pada penangkaran burung dianalisis dengan menggunakan analisis gender Harvard, sedangkan analisis kualitatif digunakan untuk menentukan profil penangkaran dan profil perempuan yang terlibat dalam kegiatan penangkaran burung, serta strategi pemberdayaan. Hubungan antara keterlibatan perempuan penangkar dengan persentase perkembangbiakan indukan dan keberhasilan hidup burung, dianalisis menggunakan statistik uji beda t pada dua sampel saling bebas, dengan standar eror 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil penangkaran burung yang melibatkan perempuan dengan skala usaha menengah/besar dan rumah tangga memiliki perbandingan jumlah tenaga kerja perempuan terhadap tenaga kerja keseluruhan sebesar 1:3 pada skala usaha menengah dan 1:2 pada skala usaha rumah tangga, menangkarkan burung dilindungi dan tidak dilindungi dengan jumlah indukan sebanyak 17-125 pasang, dan lama usaha berkisar antara 6-8 tahun. Perempuan penangkar mayoritas yaitu sebesar 30% di wilayah Klaten dan 33% di wilayah Bogor berumur 31-40 tahun dengan pendidikan terakhir SMA, berstatus menikah dengan anak terkecil usia SD-SMP. Motivasi perempuan terlibat dalam penangkaran di wilayah Bogor dan Klaten pada skala menengah/ besar karena alasan ekonomi (100%), sedangkan pada skala rumah tangga di Klaten karena alasan ekonomi (41.67%) dan waktu luang (58.33%). Lama rata-rata perempuan menjadi penangkar selama 67 bulan, dengan curahan waktu 322 menit perhari. Pada penangkaran di Klaten, perempuan paling banyak berperan dalam kegiatan pemeliharaan anakan (68.75%), sedangkan di Bogor seluruhnya (100%) berperan dalam mengurus anakan dan indukan. Keterlibatan perempuan pada penangkaran burung skala rumah tangga di Klaten memengaruhi tingkat keberhasilan penangkaran yang ditunjukkan oleh presentase burung yang hidup lebih banyak daripada penangkaran yang tidak melibatkan perempuan. Perempuan penangkar menyumbang pendapatan ekonomi keluarga baik sebagai pekerja (35-100%) maupun sebagai pemilik penangkaran (30-100%). Pemberdayaan masyarakat baik di sekitar maupun diluar kawasan konservasi yang responsif gender dapat dilakukan melalui usaha produktif penangkaran burung. Strategi yang dapat dikembangkan dalam usaha penangkaran burung yaitu pendekatan antar pihak, pembentukan dan pengembangan kelompok, serta pengembangan sumberdaya manusia.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93829
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018nma.pdf
  Restricted Access
21.42 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.