Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93637
Title: Perubahan Perladangan Menjadi Perkebunan dan Dampaknya terhadap Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau
Authors: Suharjito, Didik
Syaufina, Lailan
Derik, Efral
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi hampir setiap tahun di Indonesia. Penggunaan api dalam perladangan sebagai ciri khasnya sering dikaitkan dengan karhutla. Perladangan tidak selalu menyebabkan karhutla karena masyarakat menerapkan pengetahuan lokalnya. Teori perubahan budaya dan teori adopsi inovasi digunakan sebagai basis penelitian ini. Penelitian ini difokuskan pada perubahan praktik perladangan menjadi perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan praktik perladangan menjadi perkebunan khususnya teknologi penggunaan api dan organisasi sosial yang diterapkan masyarakat, menjelaskan faktor-faktor pendorong perubahan teknologi dan organisasi sosial serta menjelaskan dampak dari perubahan praktik perladangan menjadi perkebunan terhadap karhutla. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan Mei sampai Juli 2017. Penelitian lapangan dilakukan di Kampung Olak dan Sungai Rawa Kabupaten Siak Provinsi Riau. Alasan pemilihan kampung penelitian dipilih Kampung Olak yang tidak rawan terjadi karhutla, sedangkan Kampung Sungai Rawa termasuk kampung rawan terjadi karhutla. Berdasarkan pendataan terhadap populasi petani yang membuka dan menyiapkan lahan terdapat 104 rumah tangga petani di Kampung Olak dan 72 rumah tangga petani di Kampung Sungai Rawa. Pemilihan responden dilakukan dengan mengambil sampel 30 petani pada masing-masing kampung. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Data sekunder dikumpulkan melalui pencatatan dokumen. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan api dipraktikkan untuk penyiapan lahan perladangan, yang umumnya dilakukan secara gotong-royong. Periode masa perladangan dan tahun-tahun terjadinya karhutla menunjukkan bahwa praktik perladangan tidak menyebabkan terjadinya karhutla. Faktor ciri individu umur, pendidikan, pendapatan dan luas usaha tani tidak memberikan pengaruh besar terhadap berubahnya perladangan menjadi perkebunan khususnya pada teknologi penggunaan api dan organisasi petani dalam penyiapan lahan. Petani takut ditangkap atau dipidana merupakan alasan utama petani mengadopsi teknologi. Penggunaan api masih banyak dipraktikkan untuk penyiapan lahan perkebunan, umumnya dilakukan dengan tidak berorganisasi atau perorangan, meskipun sebagian petani telah mengadopsi teknologi moderen yaitu penyiapan lahan menggunakan alat berat. Kebakaran lahan yang terjadi pada masa praktik perkebunan menunjukkan bahwa pembukaan lahan perkebunan merupakan salah satu penyebab terjadinya karhutla. Adopsi teknologi moderen dalam penyiapan lahan perkebunan petani perlu mendapat perhatian dari pihak terkait. Petani harus didukung dalam penyediaan alat berat untuk penyiapan lahan karena mahalnya biaya sewa alat berat tersebut.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93637
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018ede.pdf
  Restricted Access
23.95 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.