Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93370
Title: Evaluasi Kesehatan Pohon Kenari (Canarium indicum L) dalam Upaya Mitigasi Risiko Pohon Tumbang di Kebun Raya Bogor
Authors: Supriyanto
Karlinasari, Lina
Mujahidin
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Pohon kenari (Canarium indicum L) di Kebun Raya Bogor sudah berumur tua (>100 tahun), memerlukan perhatian untuk mencegah terjadinya risiko tumbang. Penelitian bertujuan mengevaluasi kondisi kesehatan pohon kenari dalam upaya mitigasi risiko pohon tumbang dengan metode Forest Health Monitoring (FHM) dan sonik tomografi, serta mengetahui korelasi dari kedua metode tersebut. Metode FHM merupakan pengamatan visual terhadap kesehatan pohon menggunakan satu indikator yaitu vitalitas pohon dengan satu parameter yaitu kerusakan pohon. Metode sonik tomografi mengevaluasi kesehatan pohon dengan menguji kerusakan bagian batang pohon berdasarkan kecepatan rambatan gelombang bunyi pada bagian kayu yang diuji. Pengamatan kerusakan dilakukan pada 100 pohon kenari. Hasil pengamatan dengan metode FHM menunjukkan bahwa 59 pohon mengalami 81 kerusakan. Sebagian besar kerusakan terjadi pada lokasi 1 (akar) sebanyak 22 kerusakan, diikuti kerusakan pada lokasi 7 (cabang) sebanyak 15 kerusakan dan lokasi 2 (pangkal batang) sebanyak 12 kerusakan. Kerusakan pada lokasi 1 umumnya disebabkan oleh faktor abiotik seperti luka terbuka akibat mesin potong rumput, vandalisme pengunjung, dan gangguan kegiatan proyek. Luka tersebut memudahkan akar terserang oleh jamur pelapuk. Kerusakan pada lokasi 2 juga umumnya disebabkan oleh luka terbuka, batang pecah, brum dan konk. Kerusakan batang pecah umumnya disebabkan oleh puntiran batang karena tiupan angin atau beban cabang yang terlalu besar. Luka terbuka dan batang pecah dapat menjadi pintu masuk spora jamur pelapuk. Hal tersebut dapat dicirikan oleh timbulnya konk dan brum. Konk atau tubuh buah jamur pada ketinggian tertentu juga mencerminkan terjadinya pelapukan pada lokasi tersebut. Selain itu, pelapukan dapat diikuti oleh serangan rayap sehingga batang pohon menjadi gerowong. Batang pecah dan gerowong oleh rayap dapat berlanjut hingga lokasi 3 (batang bawah), bahkan dapat mencapai pada lokasi 4 (batang atas). Hasil pengujian dengan metode sonik tomografi menunjukkan bahwa kerusakan bagian dalam batang terjadi pada 97 pohon berkisar antara 2.0-76.1%. Untuk mengatahui korelasi kedua metode, pengamatan difokuskan pada bagian batang 130 cm dari permukaan tanah. Terdapat 35 pohon kenari yang memiliki kerusakan pada tempat yang sama yaitu pada lokasi kerusakan 1, 2, dan 3. Lokasi kerusakan 1 adalah bagian perakaran terbuka. Lokasi kerusakan 2 adalah bagian pangkal batang. Lokasi 3 adalah batang bagian bawah. Hasil pengukuran tingkat kerusakan pohon dari kedua metode tersebut dibuat analisis korelasi untuk mengetahui tingkat komplementarinya. Nilai korelasi metode FHM dan sonik tomografi pada lokasi kerusakan 1 tidak kuat (r=0.5), pada lokasi kerusakan 2 kuat (r=0.7) dan pada lokasi kerusakan 3 sangat kuat (r=0.8). Penelitian ini membuktikan bahwa kedua metode tersebut dapat digunakan dan terdapat hubungan yang saling melengkapi dalam mengevaluasi kerusakan pohon kenari.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93370
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018muj.pdf
  Restricted Access
15.67 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.