Penentuan Umur Panen Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Menggunakan Metode Akumulasi Panas

Abstract

Upaya peningkatan hasil panen kacang tanah dapat dilakukan dengan penentuan umur panen yang lebih akurat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan umur panen kacang tanah (Arachis hypogaea L.) menggunakan metode akumulasi panas. Percobaan ini dilakukan di Kebun Percobaan Cikabayan Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Pascapanen Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB pada bulan Februari hingga Juni 2016. Percobaan terdiri atas perlakuan varietas sebagai petak utama, yaitu terdiri dari varietas Gajah (V1), Jerapah (V2), Domba (V3), dan Badak (V4) dan perlakuan waktu panen yang didasarkan pada akumulasi satuan panas dengan tujuh taraf yaitu 1.400 (P1), 1.500 (P2), 1.600 (P3), 1.700(P4), 1.800 (P5), 1.900 (P6), dan 2.000 °Cd (P7) sebagai anak petak. Perlakuan disusun dengan rancangan lingkungan petak terbagi (split plot) dengan tiga ulangan. Varietas Gajah dan Jerapah mencapai 50 % tanaman berbunga dengan akumulasi satuan panas 612,5 °Cd atau pada umur 33 HST, sedangkan varietas Domba dan Badak pada akumulasi satuan panas 538 °Cd pada umur 29 HST. Penentuan umur panen terbaik kacang tanah berdasarkan akumulasi panas ditentukan berdasarkan stadia penuh 2 tertinggi sebagai standar konsumsi terbaik, bobot biji dan bobot polong terbesar. Umur panen terbaik varietas Gajah dan Jerapah tercapai pada akumulasi panas ± 1700 °Cd (93 HST), sedangkan varietas Domba dan Badak pada umur ± 1600 °Cd (87 HST).