Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93284
Title: Intensitas Serangan Penyakit Hawar Beludru (Septobasidium sp.) pada Pertanaman Lada di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat
Authors: Soekarno, Bonny Poernomo Wahyu
Adi, Ambunsius
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Lada (Piper nigrum L.) merupakan tanaman rempah yang sudah lama dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Indonesia merupakan salah satu negara produsen lada terbesar di dunia. Sekitar tahun 2009 di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur dilaporkan adanya penyakit hawar beludru (busuk cabang) yang disebabkan oleh Septobasidum sp. Penyakit busuk cabang lada ditandai dengan adanya miselium berwarna coklat kemerahan yang menginfeksi pada bagian cabang dan mengakibatkan kematian jaringan tanaman lada. Informasi mengenai penyakit hawar beludru (Septobasidium sp.) di Kapuas Hulu belum pernah dilaporkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui serta menghitung tingkat kejadian dan keparahan penyakit hawar beludru pada tanaman lada di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dan tindakan pengelolaan yang dilakukan petani terhadap penyakit hawar beludru. Metode dimulai dengan pengamatan kondisi lahan pertanaman, kemudian dilanjutkan dengan survei berupa wawancara teknik budidaya dan pengendalian OPT kepada pemilik kebun lada. Pengamatan kejadian dan keparahan penyakit dilakukan dengan mengamati 20% tanaman sampel yang tersebar secara diagonal dari total populasi. Hawar beludru (Septobasidium sp.) telah menyerang sentra pertanaman lada Desa Sungai Uluk Palin Kecamatan Putussibau Utara, Desa Kensuray Kecamatan Kalis, dan Desa Nanga Mentebah Kecamatan Mentebah, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dengan tingkat kejadian 100%. Keparahan penyakit semakin meningkat setiap bulan pengamatan, berkisar antara 33.3 - 49.4%. Pada pengamatan ketiga, keparahan penyakit tertinggi terjadi pada kebun Mentebah yaitu 49.4%, sedangkan keparahan penyakit terendah pada kebun Kensuray yaitu 34.1%. Curah hujan yang tinggi dan teknik budidaya berupa penggunaan jenis tajar, pengaturan drainase, serta teknik pengendalian patogen oleh petani sangat berpengaruh terhadap perkembangan penyakit hawar beludru.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93284
Appears in Collections:UT - Plant Protection

Files in This Item:
File SizeFormat 
A18aad.pdf
  Restricted Access
13.45 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.