Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93077| Title: | Analisis Kualitas dan Produktivitas Lahan Sawah pada Berbagai Bahan Induk di Kabupaten Cianjur |
| Authors: | Widjaja, Hermanu Hartono, Arief Putri, Ariyanti Melisa |
| Issue Date: | 2018 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Produktivitas lahan selain faktor iklim dan hama penyakit juga ditentukan oleh kualitas lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengevaluasi karakteristik dan produktivitas lahan sawah pada berbagai bahan induk dan ketinggian di Kabupaten Cianjur. Penelitian dilakukan pada lahan sawah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada berbagai bahan induk dan ketinggian. Bahan induk (B), terdiri dari: andesit di landform vulkanik muda (lereng volkan bawah dan tengah) (B1), andesit dan basalt di landform vulkanik tua (dataran, pegunungan dan perbukitan volkan tua) (B2), batu klei dan batu pasir di landform struktural (dataran tektonik berombak dan bergelombang) (B3). Ketinggian (E), terdiri dari: 0-500 m dpl (E1) dan 500-1000 m dpl (E2). Pengambilan contoh tanah dilakukan di lapisan olah lahan sawah pada kedalaman 0-30 cm dengan menggunakan metode komposit. Kualitas lahan yang diamati, terdiri dari: retensi hara (KTK, C-organik, KB dan pH tanah), ketersediaan hara (N-total dan P-tersedia), basa-basa dapat dipertukarkan (K, Na, Ca dan Mg) dan produktivitas lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ketinggian 500- 1000 m dpl lahan yang berbahan induk andesit di landform vulkanik muda (B1) nyata mempunyai KTK lebih rendah dibandingkan dengan lahan yang berbahan induk batu klei dan batu pasir di landform struktural (B3). Pada ketinggian 500- 1000 m dpl lahan yang berbahan induk andesit di landform vulkanik muda (B1) nyata mempunyai C-organik lebih tinggi dibandingkan dengan lahan yang berbahan induk batu klei dan batu pasir di landform struktural (B3). Pada ketinggian 0-500 m dpl lahan yang berbahan induk andesit di landform vulkanik muda (B1) nyata mempunyai pH tanah lebih tinggi dibandingkan dengan lahan yang berbahan induk batu klei dan batu pasir di landform struktural (B3). Pada ketinggian 500-1000 m dpl lahan yang berbahan induk andesit di landform vulkanik muda (B1) nyata mempunyai N-total lebih tinggi dibandingkan dengan lahan yang berbahan induk batu klei dan batu pasir di landform struktural (B3). Pada ketinggian 500-1000 m dpl lahan yang berbahan induk andesit di landform vulkanik muda (B1) nyata mempunyai Ca-dd dan Mg-dd lebih rendah dibandingkan dengan lahan yang berbahan induk batu klei dan batu pasir di landform struktural (B3). Pada ketinggian 500-1000 m dpl lahan yang berbahan induk andesit di landform vulkanik muda (B1) nyata mempunyai produktivitas lahan lebih tinggi dibandingkan dengan lahan yang berbahan induk batu klei dan batu pasir di landform struktural (B3). Oleh karena itu dari hasil penelitian didapat informasi bahan induk dan landform tidak dapat digunakan untuk menilai kualitas lahan untuk sifat tanah yang dinamik seperti KTK, C-organik, pH tanah, N-total dan basa-basa yang dapat dipertukarkan. Faktor input dari luar seperti air irigasi mempengaruhi dinamika sifat-sifat tanah tersebut. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93077 |
| Appears in Collections: | UT - Soil Science and Land Resources |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| A18amp.pdf Restricted Access | 1.81 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.