Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92642
Title: Efek Intervensi Minuman dan Cookies Galohgor terhadap Fungsi Hati dan Ginjal Penderita Diabetes Melitus Tipe 2.
Authors: Roosita, Katrin
Rimbawan
Hasanah, Laeli Nur
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel dan atau resistensi insulin (ADA 2016). Kontrol glukosa darah yang tidak terkendali akan menyebabkan berbagai gangguan fungsi organ hingga berakhir pada komplikasi DM. Salah satu organ yang memiliki risiko komplikasi DM adalah hati dan ginjal. Galohgor merupakan nutrasetikal masyarakat suku Sunda yang telah diteliti memiliki manfaat kesehatan untuk menanggulangi penyakit DM. Galohgor mengandung berbagai zat gizi dan senyawa bioaktif yang berperan sebagai antidiabetik, antioksidan dan antiinflamasi. Galohgor telah dikembangkan menjadi produk minuman serbuk dan cookies sehingga dapat meningkatkan asupan antioksidan dan membantu mencegah komplikasi DM (Setyaningsih et al. 2017). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian minuman dan cookies Galohgor terhadap fungsi hati dengan menggunakan biomarker kadar Aspartate Aminotransferase (AST) dan Alanine Aminotransferase (ALT) dan fungsi ginjal dengan menggunakan biomarker kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) dan kadar kreatinin plasma penderita DM tipe 2. Penelitian ini merupakan single blind Randomized Control Trial (RCT) dengan desain cross-over pada 11 subjek DM tipe 2 yang dilakukan di desa Cikarawang, Babakan dan Balumbang Jaya, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Produk intervensi yang diberikan kepada subjek berupa minuman dan cookies yang mengandung ekstrak Galohgor sebesar 2 gram/hari (1 gram ekstrak Galohgor dalam bentuk 8 gram minuman serbuk dan 1 gram ekstrak Galohgor dalam bentuk 24 gram cookies) dan minuman serbuk dan cookies tanpa ekstrak Galohgor (kontrol) selama 38 hari dengan periode wash-out antar perlakuan selama 4 bulan. Produk intervensi disiapkan oleh Roosita et.al. (2016). Biomarker fungsi hati yang digunakan adalah kadar AST dan kadar ALT. Biomarker fungsi ginjal yang digunakan adalah kadar BUN dan kreatinin plasma. Biomarker ini dikumpulkan dari sampel plasma darah pada sebelum dan setelah intervensi. Data karakteristik subjek, status gizi, tekanan darah, konsumsi pangan (lauk hewani, lauk nabati, sayuran, buah-buahan, dan air), asupan gizi dan tingkat kecukupan gizi (energi, protein, lemak, karbohidrat), kepatuhan konsumsi produk intervensi dan biomarker darah fungsi hati dan ginjal disajikan secara deskriptif. Uji beda antar kelompok menggunakan independent t-test dan uji beda sebelum dan sesudah intervensi menggunakan paired t-test. Subjek penelitian terdiri dari 3 orang pria (27.3%) dan 8 orang wanita (72.7%) dengan rata-rata usia 55.8±4.7 tahun. Sebagian besar subjek (54.5%) tidak v bekerja dengan rata-rata lama sekolah 3.9±2.7 tahun. Sekitar 18.2% subjek yang memiliki riwayat keluarga DM. Rata-rata lama DM subjek adalah 3.8±3.2 tahun. Sebagian besar subjek mendapatkan terapi obat Glibenclamid. Sebanyak 54.55% subjek memiliki status gizi normal dengan rata-rata IMT 23.20±4.00 kg/m2 sebelum intervensi. Rata-rata tekanan darah sistolik subjek sebelum intervensi adalah 140.73±22.70 mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik adalah 85.00±14.33 mmHg. Konsumsi pangan jenis lauk hewani, lauk nabati, buah, dan cairan tidak berbeda antar kelompok baik sebelum dan setelah intervensi (p>0.05) sedangkan konsumsi sayuran berbeda signifikan antar kelompok baik sebelum dan selama intervensi (p<0.05). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada asupan dan tingkat kecukupan zat gizi (energi, protein, karbohidrat, dan lemak) antar kelompok baik sebelum dan selama intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar AST setelah intervensi pada kelompok Galohgor turun sebesar -1.4±3.1 U/L dan kelompok kontrol yaitu sebesar -0.6±2.7 U/L (p>0.05) yang termasuk dalam kategori normal. Rata-rata kadar ALT setelah intervensi pada kelompok Galohgor turun yaitu -3.0±6.8 U/L dan kelompok kontrol yaitu -1.3±5.3 U/L (p>0.05) yang masih dalam kategori normal. Rata-rata selisih kadar BUN setelah intervensi pada kelompok Galohgor turun yaitu -4.9±11.2 mg/dL dan kelompok kontrol yaitu -9.6±12.5 mg/dL (p>0.05) yang termasuk dalam kategori normal. Kadar kreatinin setelah intervensi pada kelompok Galohgor turun yaitu -0.1±0.2 mg/dL dan kelompok kontrol yaitu - 0.1±0.2 mg/dL (p>0.05) yang termasuk dalam kategori normal. Oleh karena itu, pemberian minuman dan cookies yang mengandung ekstrak Galohgor 2 gram/hari dapat mempertahankan fungsi normal hati dan ginjal penderita DM tipe 2.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92642
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018lnh.pdf
  Restricted Access
19.24 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.