Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92611
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMurtilaksono, Kukuh-
dc.contributor.advisorManuwoto-
dc.contributor.authorParamita, Diana-
dc.date.accessioned2018-08-09T03:15:49Z-
dc.date.available2018-08-09T03:15:49Z-
dc.date.issued2018-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92611-
dc.description.abstractFenomena urbanisasi memberikan dampak meningkatnya jumlah sampah di perkotaan. Kota Depok sebagai salah satu kota baru di Pulau Jawa telah mengembangkan sistem persampahan perkotaannya, yaitu sebesar 57,2% dari 1.286 ton sampah yang dihasilkan dikelola oleh pemerintah Kota Depok. Untuk mengetahui penyelenggaraan pengelolaan sampah di Kota Depok berkelanjutan perlu dilaksanakan penelitian dengan melakukan analisis daya dukung dan kapasitas tampung prasarana dan sarana persampahan serta TPA Cipayung. Penelitian ini bertujuan untuk (a) menganalisis penanganan sampah di Kota Depok saat ini, (b) menganalisis daya dukung dan kapasitas tampung Unit Pengolahan Sampah Organik (UPS) dan TPA Cipayung Kota Depok, dan (c) merumuskan arahan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga hingga ke TPA Cipayung. Penelitian ini terdiri dari tahap pengumpulan data, analisis data, dan rekomendasi kebijakan dengan mengombinasikan data spasial, data tabular, dan data kualitatif menggunakan perangkat lunak Quantum GIS 14 dan Microsoft Excel. Analisis daya dukung UPS dilakukan dengan membandingkan data kapasitas UPS dengan data timbulan sampah berdasarkan data jumlah penduduk, sedangkan analisis daya dukung TPA berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga menggunakan penilaian indeks resiko lingkungan (Integrated Risk Based Approach/IRBA). Pemerintah Kota Depok telah memberikan pelayanan pengelolaan sampah secara baik dan berwawasan lingkungan. Warga turut berpartisipasi dalam bentuk bank sampah sejumlah 484 unit yang dapat mengurangi 20% timbulan sampah anorganik. Dalam pengelolaan sampah organik digunakan prasarana UPS yang dapat mereduksi 3,64% sampah organik dengan indeks daya dukung rendah, yaitu 0,26 dan kapasitas terlampaui dengan selisih antara kapasitas pengelolaan dan jumlah timbulan sampah sebanyak -514,98 ton/hari. TPA Cipayung sebagai tempat akhir pemrosesan sampah warga Kota Depok memiliki nilai indeks risiko 536,93 dengan kategori evaluasi bahaya sedang. Agar berkelanjutan, perlu dilakukan pengelolaan sampah secara komprehensif dan terpadu dari hulu hingga hilir dengan melibatkan seluruh pihak, yaitu pemerintah Kota Depok, warga, dan swasta. Rekomendasi pengelolaan sampah dilakukan dalam tiga tingkatan, yaitu di tingkat rumah tangga, komunal, dan kota. Di tingkat rumah tangga, sampah dipilah dan dikelola secara mandiri dengan pembuatan kompos dan pemanfaatan ulang sampah anorganik. Sampah yang tidak mampu dikelola oleh rumah tangga, dikumpulkan dan dikelola secara komunal. Sampah anorganik dikelola melalui bank sampah, sampah organik dikelola melalui UPS dan budidaya maggot, residu dikelola di titik kumpul kelurahan untuk dijadikan waste to energy. Dalam pelaksanaannya, perlu dilengkapi oleh prasarana dan didukung oleh regulasi persampahan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcRegional Planningid
dc.subject.ddcLand Useid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcDepok, Jawa Baratid
dc.titleKajian dan Arahan Pengelolaan Sampah Berdasarkan Kemampuan Daya Dukung dan Kapasitas Tampung Kota Depokid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbank sampahid
dc.subject.keyworddaya dukungid
dc.subject.keywordperan serta masyarakatid
dc.subject.keywordTPAid
dc.subject.keywordUPSid
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018dpa.pdf
  Restricted Access
35.67 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.