Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92560
Title: Isolasi, Identifikasi, dan Uji Patogenisitas Bakteri Penyebab Penyakit Black Body Syndrome pada Ikan Kakap Putih Lates calcarifer B.
Authors: Nuryati, Sri
Sukenda
Izwar, Akmal
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Wabah penyakit menjadi salah satu ancaman utama terhadap keberlanjutan produksi budidaya ikan kakap putih (Lates calcarifer). Beberapa tahun terakhir muncul wabah penyakit yang menyerang kakap putih pada ukuran 3–9 cm. penyakit ini memiliki gejala klinis berupa perubahan warna tubuh menjadi hitam, hemoragi pada perut bagian bawah, luka pada tubuh, hilangnya nafsu makan, serta memisahkan diri dari kelompoknya. Penyakit ini dikenal dengan sebutan black body syndrome (BBS) atau warga lokal menyebutnya sebagai tubuh hitam. Penanggulangan yang dilakukan saat ini adalah perendaman dengan air tawar dan pemberian acriflavine 3-5 mg L-1, tetapi cara ini kurang efektif dikarenakan penyebab penyakit BBS ini belum diketahui secara pasti. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengisolasi dan mengidentifikasi penyebab BBS. (2) Menguji patogenisitas dari masing-masing bakteri yang diperoleh dari penyakit BBS. Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah isolasi dan identifikasi bakteri penyebab penyakit BBS. Tahap kedua, uji patogenisitas bakteri penyebab penyakit BBS. Tahap pertama ikan yang memiliki gejala sakit BBS diambil untuk kemudian diisolasi bakteri patogennya. Organ bagian dalam ikan berupa hati, limpa, dan ginjal digerus untuk kemudian ditumbuhkan pada media umum Marine Agar (MA). Bakteri yang tumbuh pada MA kemudian dipindahkan ke media selektif Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose (TCBS) Agar dan Cytophaga Agar untuk mendapatkan biakan murni. Bakteri kemudian diidentifikasi menggunakan uji biokimia (kit API) dan secara molekuler (16S rRNA). Tahap kedua yaitu uji patogenisitas bakteri penyebab BBS, dimulai dengan uji lethal dose 50 (LD50) bakteri yang didapat dari hasil identifikasi. Hasil uji LD50 yaitu bakteri yang memiliki tingkat virulensi paling tinggi (nilai LD50 paling rendah) kemudian digunakan untuk uji patogenisitas. Uji patogenisitas menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan (A) ikan kakap putih yang diinjeksi dengan bakteri Pseudomonas stutzeri L01, (B) ikan kakap putih yang diinjeksi dengan bakteri Vibrio harveyi, (C) ikan kakap putih yang diinjeksi dengan campuran P. stutzeri L01 dan V. harveyi, serta (K) ikan kakap putih yang diinjeksi dengan phosphate buffered saline (PBS) sebagai kontrol. Parameter uji yang diamati antara lain: gejala klinis, mortalitas, rata-rata waktu kematian (RWK), gambaran darah, serta histopatologi organ dalam ikan kakap putih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan isolasi dan karakterisasi bakteri penyebab penyakit BBS didapatkan lima isolat bakteri. Uji biokimia menggunakan kit API didapatkan bakteri dua jenis Pseudomonas stutzeri (L01 dan L02), Vibrio harveyi, dan Bacillus cereus. Berdasarkan uji secara molekuler didapatkan lima jenis bakteri yaitu: P. stutzeri L01, V. harveyi, dan B. cereus, Salinococcus roseus, dan P. stutzeri L02, kemudian gejala klinis yang dihasilkan berupa perubahan warna tubuh benih ikan kakap putih menjadi hitam, hemoragi pada bagian perut bawah, munculnya luka pada tubuh, membusuknya organ bagian dalam tubuh ikan. Kelima bakteri kemudian diuji LD50, kemudian didapatkan hasil P. stutzeri L01 dan V. harveyi merupakan bakteri paling virulen dengan LD50 sebesar 8.4 × 107 CFU mL-1 dan 6.2 × 107 CFU mL-1. Kedua bakteri ini kemudian diuji patogenisitasnya. Hasil uji patogenisitas menunjukkan bahwa perlakuan campuran P. stutzeri L01 dan V. harveyi menyebabkan mortalitas pada ikan kakap putih sebesar 58.33%, lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan injeksi bakteri tunggal dan kontrol (P<0.05). RWK ikan kakap putih perlakuan campuran P. stutzeri L01 dan V. harveyi selama 70.69 jam, perlakuan V. harveyi sebesar 67.92 jam, perlakuan P. stutzeri L01 selama 64.76 jam dan kontrol 0 jam. Nilai total leukosit perlakuan campuran P. stutzeri L01 dan V. harveyi disetiap waktu pengamatan merupakan nilai paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya (P<0.05), sedangkan total eritrosit dan hemoglobin lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya (P<0.05). Gambaran histopatologi organ hati dan ginjal kakap putih perlakuan A, B, C lebih buruk dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Skor total histopatologi organ hati maupun organ ginjal perlakuan C memiliki skor sebesar 2.39 lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan A dan kontrol (P<0.05). Uji patogenisitas meliputi mortalitas, gambaran darah, serta uji histopatologi organ ginjal dan hati menunjukkan bahwa infeksi bakteri campuran antara P. stutzeri L01 dan V. harveyi menunjukan gejala mirip seperti penyakit BBS di lapangan serta memiliki patogenisitas lebih tinggi dibandingkan infeksi dengan bakteri tunggal.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92560
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018aiz.pdf
  Restricted Access
14.05 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.