Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92558
Title: Kinerja Produksi Induk Sapi Bali di Lahan Gambut Kalimantan Tengah.
Authors: Priyanto, Rudy
Salundik
Adrial
Issue Date: 2018
Abstract: Kalimantan Tengah memiliki lahan gambut terluas di Pulau Kalimantan dan cukup prospektif untuk pengembangan usaha peternakan sapi potong. Lahan gambut mempunyai karakteristik spesifik dengan kondisi selalu tergenang air, rapuh dan kurang subur. Tingkat kesuburan lahan gambut sangat tergantung pada kedalaman gambut dan jarak dari sungai. Karakteristik lahan gambut yang spesifik dan cenderung berbeda bisa berdampak pada perbedaan produktivitas sapi potong di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kecukupan nutrien, prevalensi infeksi parasit cacing saluran pencernaan dan performa produksi induk sapi bali yang dipelihara pada kategori lahan gambut yang berbeda. Penelitian dilakukan di Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive sampling dan dibagi dalam tiga kategori yaitu; rawa gambut pasang surut, gambut dangkal dekat sungai, dan gambut dangkal jauh dari sungai. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan analisis laboratorium. Peubah yang diamati meliputi; kualitas pakan, konsumsi nutrien, prefalensi infeksi parasit cacing saluran pencernaan, performa produksi dan performa reproduksi. Hasil penelitian menunjukkan, masing-masing kategori lahan gambut mempunyai kecukupan nutrien yang berbeda. Konsumsi nutrien di rawa gambut pasang surut relatif lebih tinggi dibanding lokasi lainnya. Secara umum kecukupan nutrien sapi bali yang di pelihara di lahan gambut masih di bawah standar kebutuhan. Permasalahan yang cukup menonjol di lahan gambut adalah terjadinya defisiensi mineral kalsium dalam pakan. Kondisi rawa gambut pasang surut yang selalu basah dan tergenang air menyebabkan prevalensi infeksi parasit cacing saluran pencernaan di rawa gambut pasang surut lebih tinggi dari lokasi lainnya. Tingkat infeksi parasit cacing di wilayah ini masih termasuk infeksi ringan. Sapi bali yang dipelihara di rawa gambut pasang surut umumnya menunjukkan performa reproduksi yang lebih baik dibanding lokasi lainnya. Umur birahi pertama, beranak pertama, jumlah kawin per kebuntingan, bobot lahir pedet, birahi setelah melahirkan, selang beranak dan tingkat kelahiran sapi bali pada lahan gambut berturut-turut sebesar 25.55-30.46 bulan, 35.48-40.80 bulan, 1.74-2.23 kali, 10.96-13.26 kg, 58.87-69.90 hari, 12.10-13.18 bulan dan 58.54-61.54 %. Perbedaan kedalam gambut dan jarak dari sungai besar tidak terlalu berpengaruh terhadap penampilan produksi induk sapi bali kecuali pada bobot hidup dan ukuran lingkar dada. Bobot hidup, skor kondisi tubuh, lingkar dada, lebar dada, dalam dada, panjang badan, tinggi pundak, tinggi pinggul dan lebar pinggul induk sapi bali pada lahan gambut masing-masing sebesar 199.33-214.86 kg, 2.49-2.76, 141.40-147.00 cm, 30.11-30.56 cm, 54.32-55.50 cm, 106.42-107.47 cm, 106.62-107.91 cm, 108.31-109.18 cm dan 33.68-34.56 cm.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92558
Appears in Collections:MT - Animal Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018aac.pdf
  Restricted Access
20.97 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.