Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92496
Title: Keberdayaan Petani Padi, Jagung, dan Kedele dalam Perspektif Gender: Kasus Provinsi Banten
Authors: Hubeis, Aida Vitayala S
Sadono, Dwi
Susanto, Djoko
Mulyaningsih, Asih
Issue Date: 2018
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Petani dituntut untuk dapat mengambil keputusan yang terbaik dan menguntungkan bagi usahataninya. Upaya pemberdayaan petani diperlukan sehingga petani menjadi berdaya sebagaimana diamanahkan UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (SP3K). Pendekatan penyuluhan yang sesuai untuk memberdayakan petani adalah pendekatan yang mengutamakan petani. Berbagai program penyuluhan pertanian yang telah dilakukan selama dua dekade terakhir mulai mengadopsi pendekatan pengembangan sumber daya manusia (SDM) petani (mengutamakan petani), diharapkan mampu memberdayakan petani sehingga petani dapat mengambil keputusan terbaik dan menguntungkan bagi usahataninya (better business). Penelitian aspek keberdayaan usahatani padi, jagung, dan kedele (Pajale) berperspektif gender dilakukan untuk mengkaji keberdayaan petani dalam relasi petani laki-laki dan perempuan dalam usahataninya. Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis perbedaan karakteristik, pola pembagian kerja, relasi gender, intensitas pemberdayaan, ketersediaan informasi pertanian, dukungan lingkungan fisik dan sosial ekonomi, tingkat partisipasi, dan tingkat keberdayaan petani Pajale terpilah gender; (2) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat partisipasi petani Pajale dalam perspektif gender; (3) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat keberdayaan petani Pajale dalam perspektif gender; dan (4) merancang strategi pemberdayaan petani Pajale dalam perspektif gender. Pengambilan data lapangan dilakukan selama waktu 3 (tiga) bulan, mulai April sampai Juni 2017. Lokasi penelitian di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak merupakan daerah sentra tanaman padi, jagung, dan kedele di Provinsi Banten. Sampel penelitian yang diambil berjumlah 216 rumah tangga petani (suami 216 dan 216 istri). Analisis data dilakukan dengan menggunakan SEM Lisrel 8.73, Uji Beda Mann Withney, dan Indeks Disparitas Gender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (l) terdapat perbedaan yang nyata pada karakteristik, pola pembagian kerja, relasi gender, intensitas pemberdayaan, ketersediaan informasi pertanian, dan dukungan lingkungan fisik dan sosial ekonomi, tingkat partisipasi, dan tingkat keberdayaan antara petani Pajale laki-laki dan petani Pajale perempuan; (2) faktor-faktor yang memengaruhi tingkat partisipasi petani Pajale laki-laki yaitu intensitas pemberdayaan dan ketersediaan informasi pertanian dan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat partisipasi petani Pajale perempuan yaitu: karakteristik, relasi gender, dan intensitas pemberdayaan; (3) faktor-faktor yang memengaruhi tingkat keberdayaan petani Pajale laki-laki yaitu: karakteristik, relasi gender, intensitas pemberdayaan, dan partisipasi petani, dan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat keberdayaan petani Pajale perempuan yaitu: intensitas pemberdayaan, dukungan lingkungan fisik dan sosial ekonomi, dan partisipasi petani; (4) strategi pemberdayaan petani dalam usahatani Pajale berperspektif gender dibagi menjadi dua yaitu strategi jangka pendek dan strategi jangka panjang: (a) strategi pemberdayaan petani Pajale laki-laki jangka pendek yaitu: mendorong partisipasi petani dengan meningkatkan intensitas pemberdayaan (keterlibatan petani dan kerja sama) dan ketersediaan informasi pertanian (makna informasi, jumlah informasi, dan kualitas informasi); (b) strategi pemberdayaan petani Pajale laki-laki jangka panjang yaitu: mendorong keberdayaan petani dengan meningkatkan partisipasi petani (perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi), meningkatkan karakteristik petani (kepercayaan diri, keberanian menanggung risiko, dan kreativitas), meningkatkan relasi gender (akses dan kontrol); (c) strategi pemberdayaan petani perempuan Pajale jangka pendek yaitu: mendorong peningkatan partisipasi petani dengan meningkatkan karakteristik petani (keberanian menanggung risiko dan kreativitas) dan relasi gender (kontrol dan manfaat); (d) strategi pemberdayaan petani perempuan Pajale jangka panjang yaitu: mendorong keberdayaan petani dengan meningkatkan partisipasi (perencanaan dan evaluasi), meningkatkan intensitas pemberdayaan (kemampuan teknis, keterlibatan petani, mendapatkan sumber daya, dan kerja sama), dan meningkatkan dukungan lingkungan fisik dan sosial ekonomi (kebijakan pemerintah, ketersediaan infrastruktur, dan kelembagaan).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92496
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018amu.pdf
  Restricted Access
60.15 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.