Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92458
Title: Analisis Tingkat Perkembangan Wilayah, Konversi Lahan dan Rasio Tanah Terdaftar serta Arahan Pengembangan Wilayah di Kabupaten Cirebon
Authors: Sitorus, Santun
Soma, Soekmana
Marzuki, Amin
Issue Date: 2018
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Potensi wilayah Kabupaten Cirebon yang termasuk dalam tiga wilayah di Jawa Barat dengan berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) selain Bandung Raya dan Bodebekapur. Konsep PKN Ciayumajakuning, Kabupaten Cirebon diharapkan menjadi pilar yang memicu perkembangan wilayah disekitarnya. Penetapan suatu strategi pembangunan memerlukan suatu penelitian untuk menganalisis tingkat perkembangan wilayah yang menjadi acuan dalam menentukan prioritas lokasi sertifikasi tanah dan alokasi dana daerah. Hasil penelitian tersebut diharapkan bisa dijadikan dasar bagi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam merumuskan strategi kebijakan pembangunan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah dan perkembangan wilayah. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis tingkat perkembangan wilayah, perkembangan ekonomi wilayah dan pola transaksi tanah di Kabupaten Cirebon; (2) Menganalisis perubahan penggunaan lahan sawah di Kabupaten Cirebon; (3) Mengetahui tingkat efisiensi wilayah kecamatan di Kabupaten Cirebon; (4) Melihat keterkaitan antara tingkat perkembangan wilayah, perkembangan ekonomi wilayah dengan Transaksi Tanah, konversi lahan sawah, rasio tanah terdaftar (5) Arahan pengembangan wilayah dan prioritas pendaftaran tanah di Kabupaten Cirebon. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode analisis Entropi, Pertumbuhan Ekonomi, Interpolasi Natural Neighbor, Tumpang Susun, Regresi Berganda, GWR, DEA serta analisis deskriptif. Hasil analisis entropi menunjukkan bahwa tingkat perkembangan wilayah kecamatan-kecamatan di Kabupaten Cirebon dengan nilai diatas rata-rata indeks (0,1407) hanya berjumlah 15 kecamatan dari 40 Kecamatan. Hal ini menunjukkan, secara umum perkembangan proporsi keragaman sektor perekonomiaan di Kabupaten Cirebon belum cukup baik. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Cirebon cenderung terpusat di beberapa wilayah barat Kabupaten Cirebon seperti Kecamatan Gunungjati, Palimanan dan Arjawinangun serta wilayah diantaranya. Pola sebaran transaksi tanah di Kabupaten Cirebon adalah mengumpul di wilayah yang sangat berkembang dan berkembang dengan tingkat pertumbuhan ekonominya sedang dan tinggi. Perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Cirebon didominasi oleh perubahan penggunaan sawah untuk permukiman, lahan terbuka dan kawasan terbangun lain. Sawah di Kabupaten Cirebon berkurang lebih dari 450 hektar. Perubahan penggunaan lahan sawah tertinggi terjadi di Kecamatan Talun, Kedawung dan Arjawinangun. Hasil analisis Data Envelopment Analysis menunjukkan bahwa efisiensi konversi lahan sawah dan penerimaan dana pemerintah terhadap capaian PDRB Kecamatan dan peningkatan kualitas keluarga di Kabupaten Cirebon hanya ada empat wilayah yang sudah efisien yaitu Kecamatan Babakan, Greged, Palimanan dan Sumber. Kemudian fisiensi lokasi program sertifikasi, lima wilayah yang sudah efisien yaitu Kecamatan Babakan, Ciwaringin, Plered Sumber, Waled. iii Tingkat perkembangan wilayah dipengaruhi oleh rasio tanah terdaftar, jumlah keluarga sejahtera dan kepadatan penduduk. Pertumbuhan ekonomi wilayah juga dipengaruhi oleh rasio tanah terdaftar, jumlah pekerja industri kecil rumah tangga serta kepadatan penduduk. Arahan pengembangan wilayah di kabupaten Cirebon berdasarkan tingkat perkembangan wilayah, pertumbuhan ekonomi dan efisiensi wilayah diprioritaskan untuk wilayah yang belum berkembang, tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi dan efisien (Prioritas I) terdiri dari kecamatan Ciwaringin, Greged, Waled dan Babakan. Kemudian prioritas II adalah kecamatan Sumber, Pangenan, Susukan Lebak, Pabuaran dan Karangwareng. Prioritas III yaitu Kapetakan, Suranenggala, Panguragan, Klangenan, Gunungjati, Kedawung, Jamblang, Plered, Tengah Tani, Gempol, Palimanan, Dukupuntang, Mundu, Astanajapura, Lemahabang, Sedong, Karangsembung dan Pasaleman. Prioritas IV adalah kecamatan Kaliwedi, Arjawinangun, Plumbon, Weru, Depok, Talun, Beber, Losari, Pabedilan dan Ciledug. Kemudian prioritas V terdiri dari Kecamatan Gebang, Susukan dan Gegesik.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92458
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018ama.pdf
  Restricted Access
41.96 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.