Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92403Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Raharja, Sapta | - |
| dc.contributor.advisor | Syamsun, Muhammad | - |
| dc.contributor.author | Meilan, Tria Mutiari | - |
| dc.date.accessioned | 2018-06-26T04:41:26Z | - |
| dc.date.available | 2018-06-26T04:41:26Z | - |
| dc.date.issued | 2018 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92403 | - |
| dc.description.abstract | Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan di Indonesia. Agribisnis kelapa sawit adalah salah satu dari sedikit industri yang merupakan keunggulan kompetitif indonesia untuk bersaing di tingkat global. Kelapa sawit dapat diolah menjadi minyak sawit yang dikenal sebagai Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO). Produksi CPO dan PKO di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan beberapa tahun terakhir. Indonesia memiliki hutan tropis terbesar ke-3 di dunia dengan luasan 131.3 juta hektar dan masuk sebagai salah satu negara penghasil emisi gas rumah kaca (GRK) tertinggi. Mengingat peran dari kelapa sawit terhadap lingkungan dianggap signifikan, maka asosiasi dari berbagai pihak terkait dari negara-negara dunia menetapkan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) agar dampak negatif dari perkebunan kelapa sawit dapat termitigasi dan kelapa sawit dapat terus berkelanjutan. Pemerintah Indonesia mengadopsi RSPO menjadi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sesuai dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk memperbaiki keberlanjutan industri kelapa sawit Indonesia. Penerapan Sertifikasi ISPO bagi Perusahaan dinilai dapat memitigasi potensi kerugian dari risiko yang timbul khususnya risiko Lingkungan, Sosial dan Tatakelola (LST). Apabila perusahaan kelapa sawit melakukan pengoperasian perkebunan kelapa sawit sesuai dengan peraturan RSPO dan ISPO maka risiko LST pada budidaya dan pengolahan kelapa sawit akan termitigasi. Dengan demikian sangat penting untuk dapat melakukan analisa potensi risiko yang ada pada Perusahaan dan kemudian memahami proses manajemen risiko yang harus dilakukan meliputi identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko untuk memitigasi risiko khususnya LST dan menilai kesiapan pemenuhan sertifikasi ISPO. Tujuan penelitian (1) mengidentifikasi dan menganalisa dampak risiko terhadap lingkungan, sosial dan tata kelola (LST) pada budidaya dan pengolahan kelapa sawit (2) mengidentifikasi dan menganalisa tingkat kesiapan pemenuhan persyaratan ISPO (3) menyusun rekomendasi pengendalian risiko (risk control). Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder.Pengumpulan data melalui (1) studi kepustakaan; (2) pengamatan langsung; (3) membuat daftar pertanyaan langsung (kuesioner) dan penyebaran kuesioner kepada para narasumber internal dan eksternal yang dinilai memiliki pemahaman di topik yang dibahas. Metode analisis dan pengolahan data yang digunakan adalah deskriptif dan semi kuatitatif yang bersifat studi kasus. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 8 orang responden yang berasal dari internal dan eksternal Perusahaan secara purposive sesuai kepakarannya. Lokasi studi kasus yaitu Arta Kencana Estate merupakan salah satu area estate dari Perusahaan London Sumatera (Lonsum) yang belum tersertifikasi ISPO. Berdasarkan hasil penelitian terdapat enambelas jenis risiko LST pada budidaya dan pengolahan kelapa sawit yang teridentifikasi. Residual risk ekstrim pada tahapan persiapan areal lahan. Risiko tinggi terdapat pada tahapan pengendalian limbah dan pengelolaan tenaga kerja. Nilai kesiapan ISPO pada Arta Kencana estate sebesar 8.86, angka tersebut menunjukan bahwa meski Arta Kencana estate belum tersertifikasi ISPO namun telah menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan. Residual risk ekstrim pada tahapan persiapan areal lahan dan direkomendasi dengan cara menghindarkan risiko(risk avoidance). Risiko tinggi terdapat pada tahapan pengendalian limbah dan rekomendasi untuk kerjasama untuk mengalihkan risiko ke perusahaan pengelola limbah. Risiko tinggi pengelolaan tenaga kerja direkomendasi dengan pendekatan risk transfer yaitu bekerjasama dengan asuransi kesehatan dan jiwa serta perusahaan rekrutmen dan assessment. Rekomendasi perbaikan adalah penyempurnaan dokumen internal dan dokumen perjanjian dengan pihak ketiga. Seluruh jenis risiko LST yang teridentifikasi dapat dimitigasi dengan pemenuhan prinsip-prinsip ISPO | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | Bogor Agricultural University (IPB) | id |
| dc.subject.ddc | Small Scale Industry | id |
| dc.subject.ddc | Risk Management | id |
| dc.subject.ddc | 2017 | id |
| dc.subject.ddc | Lahat-SUMSEL | id |
| dc.title | Analisis Manajemen Risiko Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola pada Usaha Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit (Studi Kasus PT.PP London Sumatra Tbk). | id |
| dc.type | Thesis | id |
| dc.subject.keyword | berkelanjutan | id |
| dc.subject.keyword | lingkungan | id |
| dc.subject.keyword | kelapa sawit | id |
| dc.subject.keyword | prinsip ISPO | id |
| dc.subject.keyword | risiko LST | id |
| Appears in Collections: | MT - Professional Master | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2018tmm.pdf Restricted Access | 23.14 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.