Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92382| Title: | Evaluasi Manfaat Kara benguk (Mucuna pruriens) Rendam sebagai Imbuhan Pakan pada Kelinci Jantan |
| Authors: | Evvyernie, Dwiera Harlina, Eva Pujioktari, Preti |
| Issue Date: | 2018 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Kara benguk (Mucuna pruriens var.utilis (L) DC) merupakan tanaman yang tergolong ke dalam famili Fabaceae (Polong - polongan). Kara benguk telah banyak dibudidayakan dengan beberapa peranan, yaitu sebagai tanaman sampingan di pekarangan, tanaman penutup tanah yang produktif, pengisi lahan kosong di musim kemarau, dan komponen pertanian berkelanjutan. Karabenguk merupakan tanaman pangan yang dapat digunakan sebagai tanaman penutup tanah. Bijinya biasa digunakan untuk membuat tempe, dan ini penting untuk mencukupi kebutuhan protein masyarakat di lahan marginal. Kara benguk segar memiliki kandungan nutrisi berupa protein kasar asam lenoleat, asam linolenat dan juga mengandung L-Dopa. L-Dopa memiliki fungsi yang sama dengan L-fenilalanin dan L-tirosin, yang pada sistem syaraf pusat akan dikonversi menjadi dopamine. Dopamine adalah suatu hormon yang dihasilkan olh hipotalamus. Kara benguk telah banyak dimanfaatkan, diantaranya sebagai obat penyakit Parkinson, pelancar peredaran darah, sebagai bahan untuk nugget dan tempe, dan tambahan pakan sapi Sumba Ongole jantan dalam bentuk tepung dan tempe. Berdasarkan sebuah penelitian kara benguk juga berpotensi sebagai growth promotor alami. Penelitian ini dilakukan selama tujuh bulan dari bulan oktober 2014 sampai dengan Mei 2015. Ternak yang digunakan 20 ekor kelinci jantan jenis NZW (New Zealand White), pakan konsentrat yang terdiri atas jagung, dedak padi, BIS, CGM, tepung ikan, premix dicalcium phospat (DCP), crute palm oil (CPO), natrium clorida (NaCL), tepung tapioca, molasses, dan kara benguk dengan berbagai level. Penelitian ini menggunakan rancangan kelompok yang tediri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah: R0 (Pakan komersil), R1 (Ransum Basal (24% Hijauan + 76% Konsentrat)), R2 (R1 + Kara benguk rendam 16%), R3 (R1 + Kara benguk rendam 32%), R4 (R1 + Kara benguk rendam 48%). Variabel yang diamati yaitu adalah perfoma kelinci pedaging yang meliputi konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi ransum, kandungan kimia daging (kadar air, protein , dan lemak), metabolite darah (kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL), serta histopatologi pada organ hati dan ginjal kelinci. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung Mucuna pruriens (kara benguk) dengan beberapa level tertentu dapat digunakan sebagai salah satu bahan pakan penyusun konsentrat, dan pada ransum dengan kandungan kara benguk 32% memberikan hasil terbaik untuk rasio protein dan lemak. Akan tetapi penggunaan kara benguk yang memiliki kandungan zat toksik memberikan pengaruh negatif terhadap organ ginjal kelinci yang diduga disebabkan zat antintrisinya. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92382 |
| Appears in Collections: | MT - Animal Science |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2018ppu.pdf Restricted Access | 12 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.