Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92339
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSuryobroto, Bambang-
dc.contributor.advisorJuliandi, Berry-
dc.contributor.authorAlyaminy, Ishmah Humaidatul Aminah Zaim-
dc.date.accessioned2018-06-26T04:22:15Z-
dc.date.available2018-06-26T04:22:15Z-
dc.date.issued2018-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92339-
dc.description.abstractWajah manusia digunakan untuk menganalisis variasi wajah secara morfologi berdasarkan umur, jenis kelamin, ras, dan etnik. Masing-masing kelompok etnik memiliki karakter wajah yang berbeda. Sejauh ini belum ada penelitian mengenai variasi wajah manusia di Dou Donggo di Bima. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi variasi wajah Dou Donggo menggunakan metode morfometrika geometri. Bentuk wajah ditentukan oleh 24 titik anatomis bagian depan dan 15 titik anatomis bagian samping wajah. Koordinat titik anatomis diambil menggunakan gambar digital. Analisis menggunakan perangkat lunak Thin-Plate Spline (TPS) dan R. Analisis ini menghasilkan bentuk umum dan tipe wajah laki-laki dan perempuan Dou Donggo. Wajah depan laki-laki Dou Donggo memiliki dua tipe, sedangkan wajah samping memiliki tiga tipe. Bentuk wajah umum laki-laki Donggo memiliki karakter wajah yang menonjol atau glabella yang tinggi dilihat dari pergerakan grid deformasi yang mengarah ke superior. Selanjutnya, pergerakan pronasale mengarah ke inferior sehingga hidung terlihat lebih pesek. Laki-laki Donggo juga memiliki rahang yang besar dilihat dari pergerakan mandibula yang menjauhi titik kurva minimum bawah telinga. Sedangkan, untuk wajah samping, bentuk glabella lebih pendek karena pergerakannya menghasilkan hidung yang pesek. Jarak yang jauh antara gonion dengan gnathion menandakan bentuk wajah yang lebar Wajah depan dan samping perempuan Dou Donggo masing-masing memiliki tiga tipe wajah. Bentuk umum wajah depan perempuan Donggo memiliki glabella yang menonjol karena pergerakannya mengarah ke superior. Pergerakan pronasale ke superior menghasilkan bentuk hidung yang mancung. Dagu yang pendek dihasilkan dari pergerakan gnathion yang mengarah ke superior. Pergerakan mandibula dari kurva minimum bawah telinga menunjukkan rahang yang besar. Bentuk umum wajah samping perempuan Donggo juga menunjukkan pergerakan glabella yang mengarah ke superior sehingga terlihat menonjol. Hidung yang mancung dihasilkan dari pergerakan pronasale yang mengarah ke superior. Bentuk umum wajah perempuan terlihat lebar berdasarkan jarak yang jauh antara gonion dengan gnathion.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal Biosciencesid
dc.subject.ddcFarcial Morphologyid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleVariasi Wajah Orang Donggo di Kabupaten Bima, Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDonggoid
dc.subject.keywordwajahid
dc.subject.keywordvariasiid
dc.subject.keywordgeometris morfometrisid
dc.subject.keywordtitik anatomisid
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018iha.pdf
  Restricted Access
30.02 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.