Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92316
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPujiyati, Sri-
dc.contributor.advisorSuman, Ali-
dc.contributor.advisorHestirianoto, Totok-
dc.contributor.authorFajar H., Esa-
dc.date.accessioned2018-06-26T04:03:29Z-
dc.date.available2018-06-26T04:03:29Z-
dc.date.issued2018-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92316-
dc.description.abstractPerairan Laut Cina Selatan dikenal memiliki produktivitas dan keanekaragaman hayati yang tinggi. Termasuk didalamnya sumberdaya hayati tumbuhan maupun hewan, terutama ikan pelagis sebagai komoditi utama perairan laut. Ikan pelagis merupakan jenis ikan yang memiliki naluri hidup bermigrasi untuk mencari makan maupun memijah. Nilai ekonomis ikan pelagis tergolong tinggi, beberapa contohnya; tenggiri, selar, dan layang. Pendekatan yang dapat dilakukan untuk menentukan daerah peanangkapan ikan salah satunya adalah dengan metode hidroakustik. Penerapan metode akustik memiliki keunggulan dari sisi kecepatan pengambilan data, keakuratan, dan tidak membahayakan sumber daya hayati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan densitas ikan pelagis di perairan Laut Cina Selatan serta menganalisa kondisi oseanografi kaitannya dengan densitas secara spasial maupun temporal, dan menduga potensi daerah penangkapan ikan di Laut Cina Selatan. Penelitian lapangan melalui survei yang dilaksanakan di WPPNRI 711 Laut Cina Selatan pada Bulan Mei – Juni 2016. Pengambilan data densitas ikan pelagis mengggunakan echosounder jenis split beam dengan frekuensi 200 kHz. Parameter oseanografi yang meliputi suhu, salinitas, klorofil-a, dan arus laut juga dimanfaatkan untuk mengkombinasikan hasil densitas hidroakustik. Analisa data didapat nilai TS (Target Strength) dan nilai densitas area (SA). Data ditampilkan dalam bentuk peta yang disandingkan dan dihubungkan dengan analisa paremeter oseanografi, sehingga kemudian dikaitkan antara keduannya menggunakan statistik metode Analisa Kualitatif Utama (AKU). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi oseanografi di WPPNRI 711 Laut Cina Selatan dengan suhu kisaran 30.50-31.70o C, klorofil-a 0.50 mg/L, salinitas 32.00 – 33.00psu, dan dengan kecepatan arus rata-rata 127.00 cm/s yang mengarah ke utara. Densitas ikan pelagis dimana nilai tertinggi secara spasial berada di perairan sekitar Pulau Tambelan, sedangkan secara temporal densitas tinggi adalah pada saat pagi dan sore menjelang malam hari. Secara umum kondisi oseanografi yang mempengaruhi densitas pada saat penelitian adalah suhu air laut. Dapat disimpulkan bahwa dugaan potensi daerah penangkapan ikan pelagis yang potensial di perairan Laut Cina Selatan pada Musim Timur di bulan Mei 2016 terdapat di perairan sekitar Pulau Tambelan yang diindikasikan dengan variasi ukuran ikan yang cukup besar dan densitas ikan yang tinggiid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine Technologyid
dc.subject.ddcPelagis fishid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcLaut Cina selatanid
dc.titleKajian Densitas Ikan Pelagis di WPPNRI 711 Laut Cina Selatanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordLaut Cina Selatanid
dc.subject.keywordhidroakustikid
dc.subject.keywordikan pelagisid
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018efh.pdf
  Restricted Access
17.38 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.