Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92312
Title: Penurunan Bau Amis dan Kadar Malondialdehida Daging Itik Cihateup dengan Pemberian Daun Beluntas dan Kenikir
Authors: Rukmiasih
Suryati, Tuti
Hardjosworo, Peni Soeprapti
Lestari, Dian
Issue Date: 2018
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Itik Cihateup berpotensi sebagai penghasil daging tetapi dagingnya memiliki bau tak sedap. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa komponen bau tidak sedap terbentuk saat asam lemak teroksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk melindungi komponen asam lemak tak jenuh pada daging itik lokal dari oksidasi dengan menggunakan beluntas dan kenikir sebagai sumber antioksidan alami. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah Kn= pemberian pakan komersial, B1= komersial + beluntas 1% selama 1 minggu, B2= komersial + beluntas 1% selama 2 minggu, B3= komersial + beluntas 1% selama 3 minggu, K1= komersial + kenikir 1% selama 1 minggu, K2= komersial + kenikir 1% selama 2 minggu, dan K3= komersial + kenikir 1% selama 3 minggu minggu sebelum panen (10 minggu). Penelitian ini dilakukan dengan 2 tahap, yaitu tahap 1 pembuatan tepung daun dan analisis kandungan senyawa fenolik dan tanin, tahap 2 pemeliharaan itik dan analisis daging bagian paha. Itik yang digunakan adalah itik Cihateup sebanyak 35 ekor. Peubah yang diukur adalah performa itik (konsumsi pakan, konsumsi fenolik, konsumsi tanin, bobot badan, dan konversi pakan) maupun kualitas karkas (persentase bobot karkas, lemak abdomen, daging-tulang dada dan paha), kadar air, kadar lemak, kadar malondiadehida (MDA), komposisi asam lemak, dan uji hedonik daging paha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun beluntas dan kenikir tidak berpengaruh terhadap performa itik, kualitas karkas, maupun kadar air dan kadar lemak daging itik. Berdasarkan hasil analisis pada daging itik menunjukkan bahwa itik yang mendapat beluntas dan kenikir mengandung persentase asam lemak tidak jenuh yang lebih tinggi, kadar MDA lebih rendah, dan tingkat kesukaan bau pada daging matang lebih tinggi. Hasil ini membuktikan bahwa kandungan antioksidan pada beluntas dan kenikir dapat melindungi asam lemak tidak jenuh dari oksidasi, pembentukan MDA, dan meningkatkan penerimaan bau daging itik. Disimpulkan bahwa pemberian beluntas selama 3 minggu atau kenikir selama 2 minggu dapat menurunkan bau amis pada daging itik lokal.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92312
Appears in Collections:MT - Animal Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018dle.pdf
  Restricted Access
13.05 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.