Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92265
Title: Efek Komponen Bioaktif Ekstrak Daun Torbangun (Coleus amboinicus L) terhadap Kadar dan Ekspresi Gen-Gen Reseptor Hormon Laktogenik pada Tikus Laktasi
Authors: Damanik, Rizal Martua
Kustiyah, Lilik
Muhammad, Hanafi
Iwansyah, Ade Chandra
Issue Date: 2018
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Coleus amboinicus Lour. dikenal dengan nama torbangun atau bangunbangun merupakan tanaman obat asli Indonesia untuk meningkatkan produksi air susu ibu (galaktagogum). Tujuan penelitian ini adalah mensintesis pengaruh komponen bioaktif ekstrak daun torbangun terhadap kadar dan ekspresi gen-gen reseptor hormon laktagonenik pada kelenjar mammae tikus laktasi. Penelitian eksperimental laboratorik dilakukan dalam dua tahap penelitian, yaitu tahap 1 melakukan karakterisasi dan profiling komponen fitokimia dan aktifitas antioksidan ekstrak dan fraksi daun torbangun, sedangkan tahap 2 melakukan pengujian komponen bioaktif ekstrak dan fraksi daun torbangun secara in vivo menggunakan hewan coba dengan desain rancangan acak lengkap (RAL). Hasil evaluasi tanaman torbangun dengan tanaman galaktopoesis seperti daun katuk (S. Androgynous), daun kelor (M. Oleifera), dan daun pepaya (C. Papaya) menunjukkan terdapat perbedaan struktur berdasarkan pada komposisi fisikokimia, kandungan mineral, total fenolik, total flavonoid dan kapasitas antioksidan. Daun torbangun memiliki kadar abu, karbohidrat, pH, dan aktifitas air (aw) tertinggi dibandingkan tanaman galaktopoesis lainnya. Daun katuk memiliki kandungan total flavonoid dan aktifitas antioksidan tertinggi, sedangkan daun kelor dan daun pepaya masing-masing tinggi kandungan total fenolik dan protein. Daun torbangun diekstrak menggunakan etanol 96% sehingga diperoleh rendemen etanol kasar sebesar 11.35%, yang kemudian difraksinasi menggunakan ekstraksi cair-cair sehingga memperoleh 3 fraksi, yaitu fraksi n-heksana (5.99%), fraksi etil asetat (32.88%), dan fraksi air (11.90%) terhadap ekstrak etanol. Hasil penelitian menunjukkan komponen fitokimia dari ekstrak dan fraksi daun torbangun sebagian besar berupa golongan fenolik yang terdiri dari flavonoid, alkaloid dan titerpenoid. Total fenolik tertinggi terdapat pada fraksi air (19.53 mg GAE/g) diikuti oleh fraksi etil asetat (8.80 mg GAE/g)>fraksi nheksana (5.86 mg GAE/g). Total flavonoid fraksi air daun torbangun memiliki kandungan total flavonoid tertinggi (18.9 mg QE/g) diikuti oleh ekstrak etanol>fraksi etil asetat>fraksi n-heksana. Aktifitas antioksidan DPPH ekstrak dan fraksi daun torbangun diperoleh bahwa fraksi air (127.77 μg/ml) memiliki kemampuan antioksidan tertinggi diikuti fraksi etil asetat (161.21 μg/ml)>ekstrak etanol>fraksi n-heksana. Kandungan total fenolik pada ekstrak dan fraksi daun torbangun memiliki korelasi dengan aktifitas antioksidan dengan koefisien regresi (R2) sebesar 0.663. Data profil fitokimia menunjukkan pada ekstrak etanol, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksana daun torbangun teridentifikasi 7-acetoxy-6β- hydroxyleanone, sedangkan pada fraksi air daun torbangun teridentifikasi senyawa coleon F. Pemberian fraksi etil asetat daun torbangun dosis 30 mg/kg BB (EA) memberikan respon positif terhadap rataan dan total produksi susu selama 14 hari laktasi. Fraksi etil asetat daun torbangun (EA), kaempferol (KP) dan pelancar ASI komersil (AF) meningkatkan produksi susu sebesar 17%, 51% dan 22% dibandingkan kontrol. Selain itu EA dapat meningkatkan pertumbuhan dan penambahan bobot anak tikus dengan tidak mempengaruhi bobot induk. Pemberian fraksi etil asetat daun torbangun (EA) dosis 30 mg/kg BB dan kaempferol (KP) dosis 60 mg/kg BB, tidak secara signifikan dalam stimulasi sintesis hormon prolaktin dan estradiol serum pada laktasi hari ke- 14 dan hari ke- 28. Pada laktasi hari-ke-28, komponen bioaktif pada EA, KP, dan AF secara nyata mempengaruhi ekspresi gen reseptor estradiol dengan pasang-turun (downregulated) masing-masing sebesar 0.62-fold, 0.58-fold dan 0.53-fold. Sementara itu, komponen bioaktif pada EA, KP, dan AF mempengaruhi ekspresi gen reseptor prolaktin (PRLR) dengan pasang-naik (up-regulated) pada kelenjar mammae pada hari ke-14 dan hari ke-28. Hasil ini mengindikasikan bahwa fraksi etil asetat daun torbangun dapat meningkatkan produksi susu, dengan pasang-turun (downregulated) ekspresi gen reseptor estradiol (ERα) dan pasang-naik (up-regulated) ekspresi gen reseptor prolaktin (PRLR) pada kelenjar mammae tikus laktasi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92265
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018aci.pdf
  Restricted Access
40.24 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.