Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92201
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorKartodihardjo, Hariadi-
dc.contributor.advisorNugroho, Bramasto-
dc.contributor.authorWidiyastutik, Eka-
dc.date.accessioned2018-05-11T02:06:32Z-
dc.date.available2018-05-11T02:06:32Z-
dc.date.issued2018-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92201-
dc.description.abstractKutu putih pepaya, Paracoccus marginatus Williams & Granara de Willink (Hemiptera: Pseudococcidae), adalah hama invasif yang bersifat polifag yang terdeteksi untuk pertama kalinya di Indonesia pada tahun 2008. Salah satu musuh alami yang sering ditemukan di lapangan adalah kumbang predator Cryptolaemus montrouzieri (Mulsant) (Coleoptera : Coccinellidae). Penelitian dilakukan di laboratorium dengan tujuan untuk menentukan parameter biologi dan neraca hayati, serta kapasitas dan preferensi pemangsaan C. montrouzieri pada P. marginatus. Pengujian biologi dan neraca hayati dilakukan pada 100 butir telur, pengamatan dilakukan terhadap masa penetasan, pergantian kulit, pupasi, nisbah kelamin, serta kematian yang terjadi pada setiap stadia. Imago yang muncul kemudian dipasangkan lalu dihitung keperidian dari setiap imago betina. Pengujian laju pemangsaan dilakukan dengan memberikan predator mangsa 200 telur dan berbagai nimfa instar kutu putih masing-msing 60 ekor yang semuanya dicampur dalam satu cawan. Uji preferensi pemangsaan dilakukan dengan memberikan predator mangsa 100 telur dan berbagai nimfa instar kutu putih masing-masing 30 ekor, semuanya dipisah dalam cawan yang berbeda. Pengamatan dilakukan setelah 24 jam terhadap jumlah kutu putih yang dimangsa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telur C. montrouzieri menetas dalam 4.35 hari. Perkembangan larva instar-1 4.23 hari, instar-2 4.21 hari, instar-3 5.84 hari, instar-4 5.93 hari. Prapupa berlangsung 1.95 hari dan pupa 7.55 hari. Total masa perkembangan pradewasa bakal jantan adalah 33.97 hari dan bakal betina 34.1 hari. Masa hidup imago jantan adalah 51.34 hari, sedangkan betina 83.39 hari. Jumlah telur yang diletakkan oleh seekor betina rata-rata 198.49 butir. Studi neraca hayati menunjukkan nilai laju reproduksi bersih (Ro) 117.11 individu/betina/generasi, laju pertambahan intrinsik (rm) 0.073 individu/betina/hari, rataan masa generasi (T) 64.776 hari, masa penggandaan (DT) 9.426 hari, dan laju pertambahan terbatas (λ) adalah 1.076 per hari. C. montrouzieri menunjukkan laju pemangsaan yang tinggi, dengan larva instar-4 merupakan fase paling rakus. Jumlah telur, nimfa instar-1, instar-2, instar-3 dan imago betina kutu putih yang dimangsa per hari oleh larva instar-4 predator masing-masing adalah 188.0 butir, 53.4, 44.0, 26.8 dan 15.6 ekor. Indeks preferensi Manly menunjukkan bahwa larva dan imago C. montrouzieri lebih memilih telur dan nimfa instar-1 P. marginatus dibandingkan nimfa instar-2 dan instar-3 atau imago betina.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcForest regenerationid
dc.titleBiologi, Neraca Hayati dan Pemangsaan Cryptolaemus montrouzieri (Mulsant) (Coleoptera : Coccinellidae) pada Paracoccus marginatus Williams & Granara de Willink (Hemiptera : Pseudococcidae).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordpredatorid
dc.subject.keywordkutu putihid
dc.subject.keywordCryptolaemus montrouzieriid
dc.subject.keywordParacoccus marginatusid
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018ewa.pdf
  Restricted Access
16.49 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.