Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92199
Title: Alternatif Penerapan Tekhnik Konservasi Tanah dan Air dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Cilemer, Banten
Authors: Rachman, Latief Mahir
Baskoro, Dwi Putro Tedjo
Nursari, Evi
Issue Date: 2018
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Daerah Aliran Sungai (DAS) memiliki peranan penting sebagai peyangga kehidupan mahluk hidup. Namun, sudah banyak DAS mengalami penurunan kualitasnya. Fenomena yang sering terjadi apabila kualitas DAS menurun adalah terjadinya banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Banjir merupakan persoalan rutin yang sering terjadi tiap tahunnya di beberapa wilayah kabupaten yang ada di Provinsi Banten terutama apabila hujan ekstrim mengguyur cukup lama. Salah satunya adalah daerah yang dilintasi oleh Sungai Cilemer. DAS Cilemer sebagian besar merupakan dataran rendah yang rawan akan terjadinya banjir. DAS Cilemer merupakan salah satu DAS di Provinsi Banten yang memiliki fungsi sebagai sumber irigasi pertanian di Provinsi Banten yang dijaga fungsi dan kondisinya. Penerapan Konservasi Tanah dan Air (KTA) merupakan salah satu solusi efektif dalam peningkatan kualitas DAS Cilemer. Tujuan dari penelitian adalah ingin mengidentifikasi kondisi hidrologi DAS Cilemer, mensimulasikan beberapa teknik pengelolaan DAS dalam peningkatan kualitas DAS serta memberikan arahan pengelolaan DAS terbaik. Dalam penelitian ini menggunakan model SWAT sebagai alat bantu untuk mensimulasikan teknik KTA di DAS Cilemer. Ada 6 skenario yang disimulasikan dalam penelitian yaitu strip cropping (skenario 1), agroforestri (skenario 2), embung (skenario 3), strip cropping + agroforestri (skenario 4), strip cropping + embung (skenario 5), dan agroforestri + embung (skenario 6). Berdasarkan hasil simulasi teknik KTA dengan model SWAT didapatkan bahwa skenario 6 merupakan skenario pengelolaan DAS terbaik. Berdasarkan nilai Koefisien Regim Aliran (KRA), penerapan pengelolaan DAS skenario 6 dapat menurunkan KRA jauh lebih besar dibandingkan skenario lainnya yaitu sebesar 34.57 % yakni dari 119.70 (kondisi eksisting) menjadi 78.31. Disamping itu, penerapan skenario 6 mampu menurunkan aliran permukaan langsung sebesar 33.64 %, dimana nilai KAT menurun dari 0.25 (kondisi eksisiting) menjadi 0.16. Disamping menekan aliran permukaan, skenario 6 juga dapat meningkatkan aliran dasar sebesar 52.16 % (dari 357.55 mm menjadi 544.07 mm) dan water yield sebesar 4.16%. Water yield meningkat dari 904.55 mm (kondisi eksisting) menjadi 943.68 mm.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92199
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018enu.pdf
  Restricted Access
27.31 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.