Analisis Morfologi dan Molekuler Kentang (Solanum tuberosum L.) Kultivar Nooksack dan Mutannya

Abstract

Kentang kultivar Nooksack memiliki kadar gula rendah dan memiliki kadar pati tinggi sehingga sangat baik untuk kentang goreng (French fries), namun kentang kultivar Nooksack memiliki produksi umbi yang rendah. Mutasi telah dilakukan terhadap kultivar Nooksack untuk meningkatkan produktivitas. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakter morfologi dan molekuler kentang (Solanum tuberosum L.) kultivar Nooksack dan mutannya. DNA total diisolasi dari daun dengan metode Doyle dan Doyle dan digunakan sebagai cetakan untuk analisis Random Amplified Polimorphism DNA (RAPD). Data morfologi dianalisis menggunakan Analysis of Variant (ANOVA). Analisis RAPD terhadap klon mutan dan kultivar Nooksack dengan menggunakan 10 primer RAPD yaitu OPA 1, OPA 2, OPA 3, OPA 5, OPA 6, OPA 7, OPA 9, OPA 10, OPB 17 dan OPB 18 menunjukkan hanya OPA 1, OPA 2, OPA 7, dan OPA 10 yang menghasilkan pita DNA polimorfik. DNA polimorfik antar kultivar Nooksack dan mutan mengindikasikan adanya mutasi pada lokus-lokus RAPD. Pada 45 hari setelah tanam (HST) tinggi tanaman dan jumlah daun klon mutan lebih tinggi daripada kultivar asalnya yaitu Nooksack. Hasil pengukuran semua peubah pada saat panen yaitu pada umur 90 HST tidak berbeda nyata, namun bobot umbi dan jumlah umbi klon mutan cenderung lebih tinggi daripada kultivar Nooksack.