Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91963
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorZuhud, Ervizal AM-
dc.contributor.advisorHikmat, Agus-
dc.contributor.authorDapadeda, Ferdynan-
dc.date.accessioned2018-04-20T03:49:12Z-
dc.date.available2018-04-20T03:49:12Z-
dc.date.issued2017-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91963-
dc.description.abstractSumber daya alam hutan berfungsi penting bagi kehidupan masyarakat lokal/adat di sekitarnya, baik untuk kebutuhan hidup, sumber penghasilan maupun sebagai kebutuhan ritual adat masyarakat. Masyarakat lokal/adat di sekitar Taman Nasional Laiwangi Wanggameti (TNLW) yaitu suku Tawiri dan suku Tidas memanfaatkan sumber daya alam sebagai media penyimpanan mayat untuk jangka waktu tertentu. Tumbuhan yang digunakan sebagai Pohon Penyimpan Mayat (PPM) oleh suku Tawiri adalah Mbakuhau (Sundacarpus amarus (Blume) C.N. Page.) dan suku Tidas adalah Marra (Tetrameles nudiflora R.Br.). Pemanfaatan tumbuhan sebagai PPM pada masyarakat lokal/adat sekitar TNLW ternyata belum diketahui secara luas dan belum terdokumentasi dengan baik. Pengetahuan lokal terkait penyimpanan mayat merupakan aset kekayaan budaya bangsa yang perlu dilestarikan. Adanya perkembangan kemajuan arus informasi dan tekhnologi, berdampak pada adanya kecenderungan masyarakat lokal yang mulai meninggalkan adat dan budaya prosesi penyimpanan mayat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis data etnobotani serta menduga potensi vegetasi habitat PPM di TNLW sehingga akan didapatkan informasi tentang struktur dan komposisi vegetasi penyusun habitat PPM, keanekaragaman spesies tumbuhan pada habitat PPM, bentuk asosiasi dengan spesies lainnya serta faktor lingkungan yang mempengaruhi keberadaan PPM di TNLW. Dengan didapatkannya informasi tersebut diharapkan akan mampu menganalisis dan merumuskan bentuk aksi konservasi PPM di TNLW. Penelitian dilaksanakan di wilayah TNLW dengan melakukan wawancara secara semi terstruktur dan pendokumentasian menggunakan kuesioner dimana penentuan responden dilakukan dengan metode snowball sampling untuk mendapatkan data etnobotani. Analisis vegetasi dilakukan untuk mengetahui struktur dan komposisi vegetasi habitat PPM. Hasil penelitian menunjukkan masih adanya budaya pemanfaatan tumbuhan sebagai PPM, dengan memanfaatkan S. amarus oleh suku Tawiri dan T. nudiflora oleh suku Tidas. Struktur dan komposisi habitat S. amarus ditemukan pada berbagai tingkat pertumbuhan dengan jumlah 50 spesies (semai); 61 spesies (pancang); 57 spesies (tiang) dan 63 spesies untuk tingkat pohon. Demikian juga dengan habitat T. nudiflora, yang ditemukan pada berbagai tingkat pertumbuhan dengan jumlah 33 spesies (semai); 40 spesies (pancang); 32 spesies (tiang) dan tingkat pohon 40 spesies. Lokasi Wanggameti mempunyai indeks keragaman tinggi dan sedang dengan indeks kemerataan hampir mendekati 1 pada semua tingkat pertumbuhan, sedangkan pada lokasi Praingkareha mempunyai indeks keragaman sedang pada semua tingkat pertumbuhan dan indeks kemerataan mendekati 1 pada semua tingkat pertumbuhan. Dari hasil Indeks Nilai Penting, S. amarus mempunyai kondisi yang baik (good) utk keberlanjutan, dan T. nudiflora mempunyai kondisi yang cukup (fair). Asosiasi S. amarus dengan spesies lainnya pada lokasi Wanggameti ditemukan pada semua tingkat pertumbuhan dengan kekuatan asosiasi sangat rendah-rendah (semai); sangat rendah-rendah (pancang); rendah (tiang); sangat rendah (pohon). Asosiasi T. nudiflora dengan spesies lain pada lokasi Praingkareha ditemukan pada tingkat semai dan pohon, dengan kekuatan sangat rendah-tinggi (semai) dan sangat rendah (pohon). Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap keberadaan S. amarus yaitu kelembaban udara, intensitas cahaya, topografi dan suhu tanah, sedangkan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap keberadaan T. nudiflora yaitu suhu. Bentuk aksi konservasi yang dapat dilakukan sebagai upaya pelestarian dan keberlanjutan PPM di sekitar kawasan TNLW adalah mendukung bentuk kearifan lokal masyarakat, membuat sistem basis data dan informasi etnobotani, pengembangan spesies PPM untuk keberlanjutan, penyuluhan pentingnya konservasi PPM, melibatkan peran serta berbagai pihak, berkolaborasi dalam upaya konservasi PPM, membuat rencana aksi konservasi PPM secara bersama, membangun konsep masyarakat lokal/adat yang prokonservasi, mengembangkan potensi adat dan budaya sebagai daya tarik wisata budaya dan revisi Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang KSDAHE.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcBiodiversityid
dc.subject.ddcEthnobotanyid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcNTTid
dc.titleEtnobotani dan Potensi Pohon Penyimpan Mayat pada Suku Tawiri dan Suku Tidas di Sekitar Taman Nasional Laiwangi Wanggameti.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbudayaid
dc.subject.keywordetnobotaniid
dc.subject.keywordpohon penyimpan mayatid
dc.subject.keywordsuku tawiriid
dc.subject.keywordsuku tidasid
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017fda.pdf
  Restricted Access
33.79 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.