Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91884
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPamoengkas, Prijanto-
dc.contributor.advisorDarwo-
dc.contributor.authorErizilina, Exze-
dc.date.accessioned2018-04-20T03:09:22Z-
dc.date.available2018-04-20T03:09:22Z-
dc.date.issued2017-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91884-
dc.description.abstractTingginya tingkat degradasi dan deforestasi di Indonesia telah menimbulkan kerugian baik secara ekologi, ekonomi maupun sosial. Salah satu dampak deforestasi dan degradasi hutan yaitu terbentuknya hutan-hutan tidak produktif. Oleh karena itu upaya untuk merehabilitasinya yaitu dengan pengayaan jenis-jenis komersial setempat (seperti jenis-jenis Dipterocarpaceae) yang sesuai dengan kondisi hutan dan tapaknya. Kegagalan dalam kegiatan rehabilitasi hutan dapat disebabkan karena penggunaan tanaman yang kurang sesuai dengan karakteristik tempat tumbuhnya. Pemilihan jenis dengan memerhatikan faktor pembatas akan meningkatkan keberhasilan dalam rehabilitasi hutan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pertumbuhan jenis Dipterocarpaceae, besar tingkat naungan yang diperlukan, sifat fisik dan kimia tanah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan jenis-jenis Dipterocarpaceae. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan 10 jenis Dipterocarpaceae yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Bibit ditanam dalam jalur dengan lebar jalur 1.5 meter dengan jarak tanam antar tanaman dalam jalur yang digunakan yaitu 2.5 m dan jarak antar jalur 5 m. Semua tanaman diukur persen tumbuh, diameter dan tinggi tanamannya, selanjutnya dihitung rata-rata diameter dan tinggi per bloknya. Pengukuran tersebut dilakukan saat tanaman berumur 3.5 tahun. Tiga jenis dengan pertumbuhan tercepat dianalisis hubungannya dengan keterbukaan kanopi dan sifat-sifat tanah. Data dianalisis mengggunakan regresi linier sederhana untuk keterbukaan kanopi dan regresi linier berganda untuk sifat fisik dan kimia tanah (C-organik, N-total, P-tersedia, tekstur tanah, porositas and bulk density). Hasil penelitian menunjukkan Shorea leprosula, Shorea palembanica dan Shorea mecisopteryx memiliki pertumbuhan diameter dan tingggi tercepat dibandingkan dengan jenis-jenis lainnya. Katerbukaan kanopi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan tanaman namun cenderung memiliki pertumbuhan yang lebih baik pada kondisi terbuka. Pertumbuhan yang paling dipengaruhi oleh sifat tanah yaitu S. palembanica dengan nilai koefisien determinasi (R2 adjusted) untuk riap diamater dan tinggi tanaman berturut-turut, 0.946 dan 0.674 sedangkan kedua jenis Shorea lainnya memiliki nilai R2 adjusted kurang dari 0.5. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kandungan P tersedia menjadi faktor pembatas pertumbuhan ketiga jenis Shorea tersebut dan ada perbedaan masing-masing spesies dalam merespon kandungan P tersedia. Riap tinggi pada S. mecisopteryx dan riap diameter dan tinggi pada S. palembanica akan meningkat dengan menurunnya kandungan P tersedia sedangkan S. leprosula membutuhkan peningkatan kandungan P teresedia untuk meningkatkan riap diameternya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSilvicultureid
dc.subject.ddcDeforestationid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePertumbuhan Tanaman Dipterocarpaceae di Areal Hutan Penelitian Haurbentes, Jasinga, Bogor, Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDipterocarpacaeid
dc.subject.keywordHaurbentesid
dc.subject.keywordketerbukaan kanopiid
dc.subject.keywordriapid
dc.subject.keywordsifat-sifat tanahid
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017eer.pdf
  Restricted Access
38.84 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.