Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91543
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPawitan, Hidayat-
dc.contributor.advisorPurwanto, M. Yanuar J.-
dc.contributor.advisorHidayat, Yayat-
dc.contributor.authorSatriyo, Purwana-
dc.date.accessioned2018-04-18T07:56:14Z-
dc.date.available2018-04-18T07:56:14Z-
dc.date.issued2018-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91543-
dc.description.abstractAir yang terkandung dalam daerah aliran sungai (DAS) Krueng Aceh merupakan sumber alam terpenting bagi kehidupan mahkluk hidup, tetapi ketersediaannya tidak selalu sejalan dengan kebutuhannya. Seiring dengan jumlah penduduk yang makin bertambah setiap tahunnya. Dampak ini akan berpengaruh pada aktifitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air berdasarkan jejak air, sehingga kondisi DAS dapat diketahui supplay-demand. Jejak air DAS dapat menjelaskan jumlah total volume air untuk menghasilkan barang atau jasa guna memenuhi konsumsi seseorang atau kelompok orang. DAS Krueng Aceh memiliki luas sebesar 174 785.79 Ha atau 1 747.86 km2. Secara geografis, DAS Krueng Aceh terletak di antara 5˚03’ 41”– 5˚38’ 10” Lintang Utara dan 95˚11’ 41”–95˚49’46” Bujur Timur. Curah hujan wilayah DAS Krueng Aceh sebesar 1 715 mm/tahun. Secara administrasi, DAS Krueng Aceh berada di wilayah pusat ibu kota Provinsi Aceh yaitu Kota Banda Aceh dan wilayah Kabupaten Aceh Besar. Jejak air di hitung berdasarkan jumlah penduduk dan pola konsumsi penduduk desa dan penduduk kota dalam DAS Kreung Aceh. Pola konsumsi pada penelitian ini adalah komoditas yang dominan dikonsumsi masyararakat DAS Krueng Aceh. Ketersediaan air di hitung menggunakan metode Mock. Daya dukung DAS dapat di ketahui dari neraca air yang dihasilkan dari jejak air dan ketersediaan air, sehingga dalam pengelolaan DAS Krueng Aceh dilakukan empat skenario yaitu: skenario I: Bussiness as Usual (BaU), skenario II: penerapan pola pertanian hemat air dengan cara padi konvesional menjadi budidaya System of Rice Intensification (SRI), skenario III: menerapkan diversifikasi pangan untuk pengurangan pola konsumsi, dan skenario IV: implementasi kebijakan pengelolaan sumber daya air wilayah sungai Krueng Aceh dengan pembangunan waduk. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) menganalisis ketersediaan air di DAS Kreung Aceh, 2) menganalisis jejak air di DAS Krueng Aceh, dan 3) menganalisis alokasi air optimum berdasarkan jejak air untuk pengelolaan DAS Krueng Aceh sesuai dengan daya dukungnya. Penelitian ini dilaksanakan sejak dari tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata perkapita jejak air masyarakat di pedesaan sebesar 608.27 m3/tahun, lebih rendah dibandingkan dengan jejak air perkapita perkotaan sebesar 740.77 m3/tahun. Jejak air rata-rata perkapita masyarakat DAS Krueng Aceh berada di bawah rata-rata jejak air secara global 1 240 m3/kapita/tahun. Jejak air yang dikonsumsi masyarakat DAS Krueng Aceh untuk aktifitas sehari-hari sebesar 378 906 655.05 m3/tahun. Potensi ketersediaan air dengan kemungkinan terpenuhi 80% dari data series 21 tahun (1995-2015) di DAS Krueng Aceh tertinggi pada bulan November sebesar 120 151 120.44 m3. Ketersediaan air pada bulan Januari sebesar 55 458 043.58 m3, bulan Februari turun 43.12% yaitu sebesar 31 547 140.38 m3 sampai bulan Juli sebesar 9 533 945.38 m3. Pada bulan Agustus debit air meningkat sebesar 11 991 471.76 m3 sampai bulan November sebesar 120 151 120.44 m3. Pada Desember terjadi penurunan debit 16.76% sebesar 100 004 811.55 m3. Namun dalam distribusi pasokan air berdasarkan neraca air terdapat kekurangan air dalam memenuhi jejak air pada bulan Februari, Maret, April, Juni, Juli, Agustus dan September masingmasing sebesar 28 368.23 m3, 6 182 860.71 m3, 10 823 671.27 m3, 11 005 298.29 m3, 15 403 850.10 m3, 22 041 563.23 m3 dan 19 584 036.85 m3. Berdasarkan hasil skenario diperoleh volume air yang optimal untuk memenuhi air baku di DAS Krueng Aceh selama setahun dengan mengimplementasi kebijakan pengelolaan sumber daya air wilayah sungai Krueng Aceh dengan pembangunan waduk, maksimal volume air sebesar 178 310 252.15 m3. Musim kemarau, ketersediaan air di DAS Krueng Aceh dapat memenuhi kebutuhan air berdasarkan jejak air.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcWatershed Managementid
dc.subject.ddcWater Managementid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcAceh Besarid
dc.titleAnalisis Daya Dukung DAS Berdasarkan Jejak Air Untuk Pengelolaan DAS Krueng Acehid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordjejak airid
dc.subject.keywordketersediaan airid
dc.subject.keyworddaya dukung DAS Krueng Acehid
Appears in Collections:DT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018psa.pdf
  Restricted Access
30.74 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.