Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91522
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSuprayudi, Muhammad Agus-
dc.contributor.advisorJusadi, Dedi-
dc.contributor.advisorEkasari, Julie-
dc.contributor.authorAnugrah-
dc.date.accessioned2018-04-18T07:39:54Z-
dc.date.available2018-04-18T07:39:54Z-
dc.date.issued2018-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91522-
dc.description.abstractPeningkatan produksi ikan nila akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan pakan yang digunakan. Bahan pakan yang umum digunakan sebagai sumber protein yaitu tepung bungkil kedelai dan tepung ikan. Indonesia mengimpor 1.88 juta ton bungkil kedelai dan 10.000 ton tepung ikan. Ketergantungan terhadap bahan pakan impor akan berdampak pada ketersediaan pakan. Dalam rangka mengurangi ketergantungan bahan baku pakan impor, perlu dicari bahan baku local yang potensial. Biji karet merupakan salah satu hasil samping agroindustri karet yang sangat potensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas cairan rumen domba dan koktail enzim terhadap kecernaan dan aktivitas enzim ikan nila Oreochromis sp. yang diberi biji karet. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Pakan uji yang digunakan adalah pakan control yaitu pakan komersil reference diet. Selanjutnya biji karet yang digunakan berasal dari perkebunan karet rakyat di Kabupaten Bogor. Biji karet dikupas atau dipisahkan dengan cangkangnya kemudian dilakukan pengovenan pada suhu 60 ºC selama 24 jam hingga kering. Kemudian ditepungkan, selanjutnya untuk mengurangi kandungan lemak dalam biji karet hingga mencapai kurang dari 10% dilakukan proses pengepresan dengan menggunakan hidrolik press dengan suhu 50 ºC. Biji karet yang sudah dipress direndam dengan menggunakan pelarut n-heksana dengan perbandingan 4:1 selama 24 jam. Setelah itu dilakukan pembilasan menggunakan etanol 70% dengan perbandingan 1:1. Kemudian biji karet yang sudah diekstraksi lemaknya dihidrolisis menggunakan cairan rumen domba dengan dosis 200 ml/kg dan diinkubasi selama 48 jam. Kemudian hasil biji karet juga dihidrolisis menggunakan koktail enzim dengan dosis 0,4 g/kg dan diinkubasi selama 24 jam. Penambahan koktail enzim dilakukan dengan cara enzim dilarutkan dalam air sebanyak 30% dari bahan kemudian dicampur rata menggunakan mixer. Bahan baku yang diuji berupa tepung biji karet (TBK), tepung biji karet defatted (TBKD), tepung biji karet hidrolisis rumen domba (TBKRD) dan tepung biji karet hidrolisis koktail enzim (TBKKE) yang dicampur dengan perbandingan 70:30%. Ikan uji yang digunakan sebanyak 15 ekor berukuran 10,13±0,07 g/ekor dipelihara selama 25 hari dalam akuarium (50×40×35 cm) dan diberi pakan dua kali dalam sehari secara at satiation, yaitu pukul 09.00 dan 15.00 WIB. Parameter uji yaitu jumlah komsumsi pakan, kelansungan hidup, rasio konversi pakan, laju pertumbuhan spesifik, kecernaan total, kecernaan protein, kecernaan energi, kecernaan asam amino dan aktivitas enzim dianalisis menggunakan Analysis of Variance (Anova), dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows, dan dilanjutkan dengan Uji Tuckey dengan selang kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil menujukkan bahwa tepung biji karet TBK dan TBKD memperlihatkan nilai yang rendah pada semua parameter uji, sedangkan perlakuan yang dihidrolisis koktail enzim TBKKE dapat meningkatkan kecernaan protein 88,18%, kecernaan total 70,70% dan kecernaan asam amino yaitu arginin, histidin, threonin, valin, lisin, leusin, isoleusin, dan fenilalanin. Selain itu hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa penambahan koktail enzim terjadi peningkatan terhadap aktivitas enzim tripsin dan kimotripsin yaitu 0,87% dan 0,43% dibanding yang dihidrolisis cairan rumen domba TBKRD. Laju pertumbuhan spesifik pada perlakuan Reference diet sebesar 3,45% dan TBKRD sebesar 3,38% berbeda nyata dengan perlakuan TBKKE sebesar 3,71%. Kinerja pertumbuhan yang meliputi biomassa awal, biomassa akhir, tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik, dan rasio konversi pakan pada ikan nila menunjukkan bahwa tepung biji karet yang tidak dihidrolisis TBK dan TBKD dengan yang dihidrolisis TBKRD dan TBKKE tidak memberikan pengaruh nyata terhadap biomassa awal dan tingkat kelangsungan hidup. Biomassa akhir menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada hidrolisis dengan koktail enzim TBKKE dibandingkan dengan hidrolisis menggunakan cairan rumen domba TBKRD dan kontrol. Pada nilai FCR hidrolisis koktail enzim memberikan pengaruh nyata perlakuan lainnya. Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan koktail enzim 0,4g/kg pada bungkil biji karet lebih efektif dibandingkan dengan cairan rumen domba dari kecernaan dan aktivitas enzim pada ikan nila Oreochromis sp.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.titleKecernaan dan Aktivitas Enzim Ikan Nila Oreocrhomis sp. yang Diberi Biji Karet Hevea brasiliensis Dihidrolisis dengan Crude Enzim Rumen Domba dan Koktail Enzim.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAktivitas enzimid
dc.subject.keywordbiji karetid
dc.subject.keywordkecernaanid
dc.subject.keywordOreochromis sp.id
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2018anu.pdf
  Restricted Access
11.37 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.