Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91506
Title: Deteksi Dini Kekeringan Hidrologi PLTA Larona pada Daerah Aliran Sungai Larona Sulawesi Selatan
Authors: Pawitan, Hidayat
Renggono, Findy
Purnamasari, Ika
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Kekeringan merupakan salah satu bencana alam terbesar di dunia yang berdampak pada banyak sektor. Sektor energi pada PLTA Larona yang terletak pada DAS Larona meupakan sektor yang terkena dampak kekeringan. Saat terjadi El Nino pada tahun 1997-1998, terjadi penurunan produksi energi listrik pada PLTA Larona. Padahal DAS Larona memiliki potensi sumber daya air 4.5 milyar m3/tahun dari tiga danau utama (Towuti, Mahalona dan Matano). Kekeringan hidrologi adalah kondisi defisit air dari kondisi normal dalam sistem hidrologi. Kekeringan hidrologi terjadi melalui proses yang kompleks yang diawali oleh defisit curah hujan. Rangkaian proses yang menggambarkan perubahan sinyal kekeringan melalui siklus hidrologi dinyatakan sebagai penjalaran kekeringan. Beberapa teknik deteksi dini dibangun dari pemahaman pola penjalaran kekeringan hidrologi. Deteksi dini kekeringan hidrologi menjadi kebutuhan yang sangat fundamental untuk manajemen sumberdaya air. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik kekeringan hidrologi pada DAS Larona dan mengembangkan teknik deteksi dini kekeringan hidrologi pada DAS Larona. Metode indeks ambang batas digunakan untuk mengkuantifikasi karakteristik kekeringan hidrologi. Deteksi dini dilakukan dengan menganalisis penjalaran kekeringan meteorologi menuju kekeringan hidrologi. Metode indeks terstandarisasai SSI digunakan untuk menggambarkan kekeringan kekeringan hidrologi dan SPI untuk kekeringan meteorologi. Korelasi Pearson digunakan dalam menganalisis periode akumulasi kekeringan meteorologi yang paling tepat untuk mengkarakterisasi kekeringan hidrologi serta menganalisi pola penjalaran kekeringan. Kekeringan hidrologi pada DAS Larona terjadi satu kali dalam dua tahun. Sebagian besar (81%) berlangsung pada musim peralihan hujan menuju kemarau hingga kemarau menuju hujan (Mei-November). Sebanyak 63% kejadian kekeringan hidrologi bersamaan dengan kejadian El Nino. Terdapat 81% durasi kekeringan pada DAS Larona kurang dari 100 hari dengan periode ulang volume defisit kejadian kekeringan kurang dari 10 tahun. Kekeringan hidrologi yang menyebabkan berhentinya aktifitas PLTA memiliki periode ulang 32 tahun. Rata-rata durasi kekeringan DAS Larona adalah 77 hari dengan volume defisit rata-rata 186.7 x 106 m3. Kekeringan hidrologi dengan metode indeks terstandarisasi (SSI 1 bulan dan 3 bulan) dapat menggambarkan kondisi kekeringan aktual sebanyak 63% -70%. Kekeringan hidrologi bulanan pada DAS Larona dapat dikarakterisasi dengan baik menggunakan SPI 1 dan 3 bulan ditunjukkan dengan nilai korelasi yang signifikan dan lebih tinggi (0.58 dan 0.47) dari periode akumulasi SPI lainnya. Metode SPI berpotensi untuk dijadikan sebagai alat deteksi dini kekeringan hidrologi bulanan pada DAS Larona berdasarkan pada nilai korelasi yang paling tinggi dan signifikan pada saat kekeringan meteorologi dan hidrologi terjadi bersamaan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91506
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017ipu.pdf
  Restricted Access
23.2 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.