Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91317
Title: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kesejahteraan Subjektif Ayah dan Anak pada Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Authors: Puspitawati, Herien
Hastuti, Dwi
Yahya, Febriansyah
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Kesejahteraan secara luas memiliki makna bagaimana kualitas kehidupan seseorang. Kesejahteraan subjektif adalah sebuah evaluasi seseorang terhadap hidupnya, baik secara kognitif dan afektif. Kesejahteraan subjektif ayah adalah evaluasi terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan kepuasan non-materi ataupun materi dan kebahagiaan yang dirasakan ayah dalam kehidupannya. Kesejahteraan subjektif anak adalah sebuah penilaian dan perasaan yang tercipta dari keikutsertaan pada aktivitas rutin anak dan secara langsung berhubungan dengan kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar anak baik secara fisik, mental dan sosial. Tenaga kerja wanita (TKW) dalam penelitian ini adalah tenaga kerja wanita yang bekerja dengan jangka waktu tertentu dan menerima upah di negara Arab. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dukungan sosial keluarga, keterlibatan ayah dalam pengasuhan, perlindungan anak oleh ayah, kesejahteraan subjektif ayah, dan kesejahteraan subjektif anak pada keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW). Lokasi penelitian dipilih secara purposive yaitu Desa Pagermaneuh, Desa Margaluyu, Desa Karang Tengah, Desa Tanggeung di Kecamatan Tanggeung dan Desa Pasir Dalem di Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Penentuan contoh dilakukan secara purposive dengan kriteria contoh adalah keluarga utuh yang memiliki anak berusia 9-12 tahun dengan ibu yang sedang dan telah menjadi TKW minimal selama 6 bulan. Responden adalah 75 orang ayah dan 75 anak. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember tahun 2016. Analisis penelitian dilakukan dengan menggunakan korelasi Pearson dan Partial Least Square (PLS). Dukungan sosial keluarga diukur menggunakan kuesioner yang mengacu pada alat skala yaitu Berlin Social Support Scales (BSSS) yang disusun oleh Schwarzer dan Schulz (2013) dan dimodifikasi oleh peneliti. Dimensi dari pertanyaan yang dimodifikasi dikembangkan berdasarkan konsep Caplan (1974) dukungan emosional dan dukungan instrumental. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan diukur menggunakan kuesioner yang mengacu pada konsep alat skala yaitu The Inventory of Father Involvement yang disusun oleh Hawkins et al. (2002) dan dimodifikasi oleh peneliti. Dimensi dari pertanyaan yang dimodifikasi dikembangkan berdasarkan konsep McBride dan Mills (1993) aktivitas rutin anak; Harmaini (2015) kasih sayang, dukungan, dan finansial/memberi nafkah. Perlindungan anak oleh ayah diukur menggunakan kuesioner berbentuk skala yang mengacu pada konsep dari Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 17 Tahun 2016 Pasal 13. Dimensi dari kuesioner perlindungan anak oleh ayah dibagi menjadi dua, yaitu perlindungan fisik dan perlindungan psikologis. Kesejahteraan subjektif ayah diukur menggunakan kuesioner berbentuk skala yang mengacu pada alat skala yaitu The 12-Item General Health Questionnaire (GHQ-12) yang disusun oleh Goldberg dan Williams (1988) dan dimodifikasi oleh peneliti. Kesejahteraan subjektif anak diukur menggunakan kuesioner berbentuk skala yang mengacu pada konsep alat skala yaitu Students’ Life Satisfaction Scale yang disusun oleh Huebner S (1991) dan dimodifikasi oleh peneliti. Hasil menunjukkan setiap keluarga rata-rata memiliki 2 orang anak dengan rata-rata umur anak 10 tahun. Rata-rata pendidikan ayah dan ibu adalah sekolah dasar dengan rata-rata lama ibu bekerja sebagai TKW adalah 30,8 bulan. Dukungan sosial terkategori tinggi (dimensi instrumental sedang; dimensi emosional tinggi), keterlibatan ayah terkategori sedang (dimensi aktivitas rutin sedang; dimensi dukungan rendah; dimensi penyedia tinggi; dimensi kasih sayang tinggi), perlindungan anak terkategori tinggi (dimensi fisik tinggi; dimensi psikologi tinggi), kesejahteraan ayah terkategori rendah (dimensi non-materi sedang; dimensi materi rendah), dan kesejahteraan anak terkategori sedang (dimensi non-materi sedang; dimensi materi tinggi). Hasil korelasi menunjukkan bahwa variabel karakteristik anak (usia anak) dan dukungan sosial memiliki hubungan yang signifikan dengan kesejahteraan anak. Sementara itu, karakteristik ayah (pendapatan ayah) memiliki hubungan yang signifikan dengan kesejahteraan ayah. Hasil uji inferensial dengan teknik partial least square menunjukkan dukungan sosial keluarga memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap kesejahteraan subjektif ayah dan kesejahteraan subjektif anak. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah (1) Sosialisasi dan penyuluhan yang terkait dengan pengasuhan anak oleh ayah sehingga dapat mendorong ayah untuk lebih terlibat dalam mengasuh anak, serta ayah diharapkan bisa lebih memberikan dukungannya terhadap anak. (2) Tidak adanya pengaruh secara signifikan pendapatan ibu terhadap kesejahteraan anak bisa menjadi bahan pertimbangan seberapa besar manfaat kepergian ibu menjadi TKW. (3) Rendahnya pendidikan orang tua yang hanya rata-rata sekolah dasar memerlukan peningkatan mutu pendidikan untuk mengubah cara berpikir masyarakat yang ingin menjadi TKW.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91317
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017fya.pdf
  Restricted Access
28.68 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.