Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91229
Title: Analisis dan Arahan Penggunaan Lahan Budidaya Ikan di Kawasan Minapolitan Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat
Authors: Barus, Baba
Yulianda, Fredinan
Wijanarko, Ugeng
Issue Date: 2017
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Kawasan minapolitan yang telah ditetapkan pemerintah Kabupaten Bogor di Kecamatan Ciseeng, Parung, Gunung Sindur, dan Kemang secara nyata telah berkontribusi besar terhadap produksi ikan nasional dan perekonomian daerah. Meskipun demikian, kawasan ini juga mengalami tekanan karena letaknya yang berada di wilayah Jabodetabek. Kawasan Jabodetabek yang semakin berkembang dan tingginya tingkat urbanisasi berakibat pada semakin meningkatnya kebutuhan lahan untuk permukiman dan pendukungnya. Pemerintah Kabupaten Bogor berkewajiban untuk mencukupi kebutuhan ini dengan mengatur alokasi ruang wilayahnya dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bogor. Di dalam RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2016-2036, alokasi ruang untuk permukiman dan lahan terbangun lainnya sangat tinggi, sedangkan lahan pertanian tidak ada penambahan, bahkan menjadi lebih sedikit. Tingginya alokasi ruang untuk permukiman juga terjadi di kawasan minapolitan. Hal ini dapat mengancam keberlanjutan kawasan minapolitan. Lahanlahan produktif untuk budidaya ikan berpotensi akan berkurang karena akan beralih fungsi. Semakin berkurangnya lahan budidaya ikan di kawasan minapolitan berakibat pada penurunan produksi ikan, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu roda perekonomian di kawasan minapolitan. Upaya menjaga produksi ikan di kawasan minapolitan dapat dilakukan dengan menggunakan lahan budidaya yang lebih efisien. Efisiensi penggunaan lahan budidaya hanya dapat dilakukan pada lahan yang memenuhi syarat. Persyaratan lahan yang dimaksud adalah syarat kesesuaian karakteristik lahan untuk budidaya ikan dan keselarasannya terhadap RTRW Kabupaten Bogor tahun 2016-2036. Penelitian ini bertujuan untuk (a) menganalisis sebaran lahan aktual dan potensial, serta tingkat kesesuaian lahannya untuk budidaya ikan di kawasan minapolitan, (b) menganalisis prediksi penggunaan lahan di kawasan minapolitan di masa yang akan datang berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor tahun 2016-2036 dan (c) menyusun arahan pemanfaatan dan pengendalian lahan budidaya ikan di kawasan minapolitan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni – November 2017 di empat kecamatan minapolitan Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat yaitu Kecamatan Ciseeng, Parung, Gunung Sindur, dan Kemang. Teknik analisis yang digunakan meliputi analisis penggunaan lahan, analisis kesesuaian lahan untuk budidaya ikan, analisis keselarasan penggunaan lahan terhadap RTRW dan analisis prediksi penggunaan lahan di masa yang akan datang. Berdasarkan hasil analisis tersebut, kemudian disusun arahan penggunaan lahan tahun 2017 dan tahun 2018. Arahan pemanfaatan lahan budidaya ikan tahun 2017 disusun berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan dan keselarasan dengan RTRW. Arahan penggunaan lahan 2028 dipilih dari skenario terbaik dari hasil analisis prediksi penggunaan lahan Analisis penggunaan lahan dilakukan untuk mendapatkan peta penggunaan lahan dan tutupan lahan tahun 2006, 2011 dan 2017. Peta ini diperoleh dengan cara mengunduh citra satelit resolusi tinggi Google Earth berdasarkan batas administrasi. Hasil klasifikasi penggunaan lahan diverifikasi menggunakan GPS dengan metode survey. Analisis kesesuaian lahan untuk budidaya ikan dilakukan terhadap penggunaan lahan budidaya ikan yang berbasis kolam tanah dengan tingkat teknologi tradisional. Data kondisi tanah yang meliputi tekstur dan drainase diperoleh dari peta tanah dari Balai Besar Sumber Daya Lahan dan Pertanian (BBSDLP) skala 1:50.000. Data kualitas air diperloleh dari hasil pengukuran kualitas air melalui survei lapangan dan data dari Lab Posikandu Ciseeng. Kriteria kesesuaian lahan mengacu pada kriteria kesesuaian lahan untuk kolam ikan air tawar. Pada masing-masing parameter kondisi tanah dan kualitas air, kemudian dijadikan kriteria dalam analisis Analitical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot masing-masing parameter. Bobot ini digunakan untuk perhitungan kesesuaian lahan menggunakan ArcGIS 10.14 dengan teknik overlay (tumpang susun). Analisis prediksi penggunaan lahan ditujukan untuk mengestimasi perubahan penggunaan lahan di kawasan minapolitan pada tahun 2028. Model ini dijalankan dengan perangkat lunak Idrisi Selva dengan modul Cellular Automata Markov (CA Markov). Skenario prediksi penggunaan lahan tahun 2028 menggunakan tiga macam skenario, yaitu alami, moderat dan ketat/tegas yang mempertimbangkan tingkat keselarasan penggunaan lahan terhadap RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2016-2036 Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa kawasan minapolitan Kabupaten Bogor secara aktual memiliki lahan budidaya (kolam) ikan yang relatif luas (1,304.20 ha) dan tersebar di seluruh wilayah. Pemilihan empat kecamatan untuk pengembangan budidaya ikan sangat tepat karena secara umum sangat sesuai untuk budidaya ikan. Jika mengacu pada rencana pola ruang RTRW Kabupaten Bogor 2016-2036, sebagian besar (65.97%) lahan budidaya ikan tahun 2017 di kawasan minapolitan tidak selaras karena berada di kawasan permukiman perkotaan. Lahan potensial yang dapat dikembangkan luasannya relatif sedikit (5.77%). Skenario penggunaan lahan tahun 2028 yang terbaik adalah dengan mengimplementasikan peraturan RTRW secara moderat, dimana penggunaan lahan di kawasan perkotaan dititikberatkan/diutamakan pada permukiman, namun masih diperbolehkan untuk lahan budidaya ikan. Pada penggunaan lahan di kawasan industri diutamakan pada kegiatan industri, namun masih diperbolehkan untuk lahan budidaya ikan. Skenario ini mempunyai nilai positif yaitu penggunaan lahan di kawasan minapolitan semakin selaras dengan RTRW yang artinya kebutuhan lahan di masa yang akan datang semakin terpenuhi, meskipun dalam waktu yang lebih lama. Skenario ini masih memberikan waktu penyesuaian pembudidaya untuk alih teknologi jika kegiatan budidaya ikan tetap dilakukan di kawasan permukiman karena penurunan luas lahan kolam sebesar -27.77% setiap 11 tahun. Kegiatan budidaya ikan di kawasan permukiman (urban agriculture) dapat memperpendek rantai distribusi pemasaran, sehingga lebih efisien.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91229
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017uwi.pdf
  Restricted Access
29.84 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.