Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91209
Title: Perbaikan Bobot Jenis dan Kadar Air Media Tumbuh Dioscorea alata serta Perubahan Karbohidrat Umbi Akibat Penundaan Panen
Authors: Sulistyono, Eko
Purnamawati, Heni
Rakhmawati, Rizka
Issue Date: 2017
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penurunan bobot jenis media tumbuh umbi dapat meningkatkan kegemburan, dan peningkatan kadar air kapasitas lapang dapat menghindarkan tanaman dari kondisi kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis sekam dan pupuk kandang yang optimum memperbaiki bobot jenis dan kadar air kapasitas lapang bagi media tumbuh umbi Dioscorea alata serta mempelajari pengaruhnya terhadap produksi dan kandungan karbohidrat umbi dengan penundaan panen. Percobaan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak dengan dua faktor yaitu, dosis sekam padi per volume lubang tanam sebagai faktor pertama dan dosis pupuk kandang sapi sebagai faktor kedua. Dosis sekam terdiri atas empat taraf, yaitu 0%, 15%, 30%, dan 45% sekam per volume lubang tanam. Dosis pupuk kandang sapi terdiri atas empat taraf, yaitu 0, 10, 20, dan 30 ton ha-1 pupuk kandang dalam setiap lubang tanam. Perubahan karbohidrat umbi akibat penundaan panen diuji berdasarkan percobaan tiga faktor, yaitu dosis sekam dan pupuk kandang serta penundaan panen yang terdiri atas tanpa penundaan panen, panen ditunda 2 bulan, dan panen ditunda 4 bulan. Terdapat 16 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan terdiri atas 1 tanaman dengan 4 ulangan dan 3 kali waktu panen sehingga diperoleh 192 satuan percobaan. Penambahan sekam 45% menyebabkan dosis pupuk kandang optimum lebih rendah dibandingkan tanpa penambahan sekam dalam media tumbuh untuk mendapatkan kadar air tanah yang maksimum dan bobot jenis tanah yang minimum. Penambahan sekam 15% menyebabkan dosis pupuk kandang optimum lebih rendah dibandingkan tanpa penambahan sekam dalam media tumbuh untuk mendapatkan rendemen tepung maksimum. Bobot kering umbi berkorelasi dengan jumlah daun, panjang umbi, diameter umbi, bobot basah umbi, dan kekerasan umbi tanpa kulit, serta berkorelasi tidak langsung dengan kadar air umbi. Penundaan panen 2 bulan menyebabkan penurunan kandungan pati pada perlakuan sekam 0% sedangkan pada perlakuan sekam 15% penurunan kandungan pati terjadi setelah penundaan panen 4 bulan. Penurunan kandungan pati diikuti oleh peningkatan kandungan gula. Penundaan panen tidak mempengaruhi kandungan serat umbi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi sekam 45% tanpa pupuk kandang atau kombinasi tanpa sekam dan pupuk kandang 20 ton ha-1 efektif untuk menghasilkan bobot kering umbi Dioscorea alata. Kombinasi tersebut menyebabkan bobot jenis tanah masing-masing adalah 0.402 g cm-3 dan 0.533 g cm-3, serta kadar air tanah masing-masing adalah 30.1% dan 28.6%. Penundaan waktu panen tidak mempengaruhi bobot kering umbi sehingga panen dapat ditunda sampai 4 bulan. Penurunan kandungan pati terjadi pada penundaan panen yang lebih lama jika pada ruang tumbuh umbi diberi perlakuan sekam 15%.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91209
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017rra.pdf
  Restricted Access
19.6 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.