Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91172
Title: Kajian Perencanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada DAS Cipunagara.
Authors: Murtilaksono, Kukuh
Tarigan, Suria Darma
Sulastri, Neng Wati Ana
Issue Date: 2017
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan ekosistem, dimana unsur organisme dan lingkungan biofisik serta unsur kimia berinteraksi secara dinamis dan di dalamnya terdapat keseimbangan inflow dan outflow dari material dan energi. Berbagai aktivitas yang dilaksanakan di daerah hulu dapat memberikan dampak di daerah hilir dalam bentuk perubahan fluktuasi debit air dan transport sedimen serta material terlarut lainnya. Daerah aliran sungai Cipunagara merupakan salah satu DAS yang berada di Jawa Barat. Kondisi DAS Cipunagara saat ini semakin buruk, ditandai dengan meningkatkatnya jumlah lahan kritis serta sering terjadinya banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Berdasarkan hal tersebut, perlu upaya mengendalikan laju kerusakan hutan dan lahan melalui kegiatan rehabilitasi hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respon hidrologi DAS Cipunagara berdasarkan kondisi biofisik pada saat ini, mengkaji respon hidrologi DAS Cipunagara pada berbagai alternatif pengelolaan lahan, dan menentukan perencanaan pengelolaan lahan terbaik. Penentuan pengelolaan lahan terbaik didasarkan pada hasil kajian respon hidrologi lahan. Pengkajian respon hidrologi dilakukan menggunakan model Soil and Water Assessment Tools (SWAT). Simulasi perencanaan penggunaan dan pengelolaan lahan dilakukan menggunakan penggunaan lahan saat ini (tahun 2014), penerapan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RTk RHL) DAS (skenario 1), penerapan RTRW Jawa Barat (skenario 2), dan penerapan peta kawasan hutan negara (skenario 3). Hasil penelitian menunjukkan pada kondisi penggunaan lahan saat ini (tahun 2014), dengan luas penggunaan lahan hutan DAS Cipunagara sebesar 29 405 ha (30.93%) dihasilkan nilai KAT sebesar 0.45 (kategori tinggi) dan KRA sebesar 129.79 (kategori sangat tinggi). Semua skenario menunjukan respon hidrologi yang baik, karena mengurangi aliran permukaan dan menaikkan aliran lateral serta aliran dasar sehingga mengurangi nilai KAT. Skenario 1, skenario 2 dan skenario 3 berturut-turut dapat menurunkan aliran permukaan sebesar 57.95%, 13.29% dan 4.72%. Respon hidrologi terbaik ditunjukan oleh penerapan skenario 1, dapat dilihat dari penurunan nilai KAT dari kategori tinggi (ST) menjadi rendah (R) serta nilai KRA dari kategori sangat tinggi (ST) menjadi sedang (S).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91172
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017nws.pdf
  Restricted Access
46.16 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.