Formulasi Pakan Trenggiling (Manis javanica) Berbasis Ikan Teri dengan Penambahan Asam Formiat

Abstract

Trenggiling jawa (Manis javanica) merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia. Namun, populasinya terus menurun seiring dengan perburuan, perdagangan liar dan berkurangnya habitat hidup. Untuk menjaga kelestariannya maka perlu dilakukan konservasi trenggiling. Konservasi ex situ trenggiling sulit dilakukan salah satunya karena faktor pakan alami yang sulit didapatkan dan mahal. Oleh karena itu penelitian mengenai formulasi pakan pengganti untuk trenggiling perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan membuat formula pakan trenggiling berbasis ikan teri dengan penambahan asam formiat dan mempelajari pengaruhnya terhadap performa dan pemanfaatan nutrien serta perhitungan nilai ekonominya untuk mendukung upaya konservasi ex situ. Penelitian ini menggunakan dua pasang trenggiling dewasa dengan dua macam formula pakan. Pakan 1 mengandung kroto 15%, ikan teri galer 16.5%, telur rebus 29.69%, dan daging ayam 16.5%. Adapun Pakan 2 mengandung kroto 17%, ikan teri galer 31%, dan telur rebus 29.76%. Masing-masing formula ditambahkan ulat hongkong 10%, pelet ikan 10%, asam formiat 0.38%, serta tepung jangkrik, Vit. B komp, Vit K, dan kalsium hingga menjadi 100%. Semua bahan dilumatkan, kecuali kroto dan ulat hongkong ditambahkan utuh pada saat akan diberikan. Hasil penelitian menunjukan tidak ada perubahan palatabilitas terhadap modifikasi formula pakan yang diberikan. Hal ini ditunjukan pakan yang diberikan sebanyak 4-5% BB selalu dikonsumsi habis. Jumlah pakan tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidup pokok trenggiling dan menghasilkan pertambahan bobot rata-rata sebesar 3.57 g perhari untuk pakan 1 dan 3.20 g perhari untuk pakan 2. Dari hasil perhitungan, income over feed cost pakan 1 dan pakan 2 masing-masing sebesar Rp 1 515.83 dan Rp 1 603.48 pergram BB. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ikan teri galer dapat digunakan untuk menggantikan daging ayam pada formula pakan trenggiling.