Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91103
Title: Pola Penggunaan Ruang dan Waktu Kelompok Burung Air pada Ekosistem Mangrove Muara Bengawan Solo - Kabupaten Gresik
Authors: Santoso, Nyoto
Hernowo, Jarwadi Budi
Sutopo
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Ekosistem mangrove Muara Bengawan Solo merupakan bagian dari ekosistem esensial serta merupakan daerah penting bagi burung dan daerah burung endemik. Wilayah ini digunakan sebagai habitat untuk mencari makan, istirahat dan berbiak oleh burung migran dan penetap. Sebagai ekosistem esensial, kawasan ini memiliki tekanan yang cukup tinggi terutama yang bersifat antropogenik, sehingga dalam upaya konservasi perlu pendekatan ilmiah salah satunya dilakukan dengan pendekatan penggunaan ruang dan waktu. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis parameter kondisi habitat, menganalisis perbedaan penggunaan ruang dan waktu dan merumuskan strategi konservasi habitat dan burung air. Terdapat 15 jenis mangrove dilokasi penelitian, dan dominansi tertinggi pada tingkat semai, pancang dan pohon dimiliki oleh jenis Api-api besar (A. alba) dengan Indeks Nilai Penting (INP) masing-masing 111,45%, 237,41% dan 228,20%. Terdapat 41 jenis burung air di ekosistem mangrove Muara Bengawan Solo (23 jenis migran dan 17 jenis penetap), dan 15 jenis diantaranya dilindungi oleh peraturan pemerintah No. 7 Tahun 1999 dan 2 jenis yang masuk kategori terancam pada level EN (Endangered). Bentuk gangguan yang muncul diantaranya konversi lahan menjadi tambak, perburuan burung air dan warung penyedia daging burung. Populasi burung air diwilayah studi adalah 112.100+ individu, dengan potensi hamparan lumpur sebagai feeding ground adalah 1.820.700 m2 sehingga kepadatan individu burung air adalah 6 ind./m2. Analisis chi-square menunjukan terdapat perbedaan signifikan terhadap ruang dan waktu yang digunakan oleh kedua kelompok burung air, serta jenis pakan dengan nilai chi-square tabel (χ2 hit.(2;0,95) > χ2 tab.(2;0,95). Perbedaan penggunaan ruang terdapat pada jumlah burung air yang memanfaatkan wilayah hamparan lumpur sebanyak 34 jenis, wilayah tambak 16 jenis, dan memanfaatkan keduanya (overlap) yaitu 8 jenis. Waktu yang digunakan untuk melakukan aktifitas makan oleh kelompok migran cenderung lebih lama jika dibandingkan kelompok penetap (> 8 jam). Jenis pakan oleh kelompok migran umumnya adalah invertebrata (Crustacea, Polychaeta, Bivalvia dan Gastropoda), sedangkan untuk kelompok burung penetap cenderung lebih memiliki jenis ikan dan udang. Strategi konservasi utama berdasarkan hasil analisis faktor internal dan eksternal yaitu menumbuhkan kesadaran masyarakat dan menetapkan wilayah ini sebagai kawasan ekosistem esensial. Sedangkan strategi berdasarkan pola penggunaan ruang dan waktu adalah mengoptimalkan wilayah hamparan lumpur serta areal tambak dengan sistem silvofishery yang menjadi tempat berbiak oleh burung air sebagai target konservasi utama.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91103
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017sut.pdf
  Restricted Access
29.24 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.