Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91101
Title: Estimasi Luas Kebakaran dan Emisi Karbon akibat Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Authors: Syaufina, Lailan
Puspaningsih, Nining
Prasasti, Indah
Hafni, Dinda Aisyah Fadhillah
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Permasalahan degradasi dan deforestasi di Indonesia semakin meningkat, salah satu penyebabnya adalah kebakaran hutan dan lahan. Saat ini, upaya penanganan pasca kebakaran di lapangan belum efektif untuk mengatasi dampak ekologis, sosial, maupun ekonomi. Hambatan yang sering terjadi di lapangan yaitu perhitungan luas area bekas kebakaran hutan dan lahan. Data luas area bekas kebakaran benar-benar dibutuhkan. Data ini berguna dalam rehabilitasi pasca kebakaran, pendugaan emisi karbon, dan penegakan hukum oleh pemerintah. Hingga saat ini, informasi data luas area bekas kebakaran sulit dikumpulkan dari pengukuran lapangan dan dari data pemerintah karena cakupan area yang sangat luas dan tidak memiliki akses yang baik. Penginderaan jauh dapat mengatasi masalah ini, penginderaan jauh dapat mendeteksi ataupun memperkirakan area yang terbakar, sehingga pemanfaataan teknologi penginderaan jauh sangat diperlukan. Penelitian ini difokuskan dalam estimasi luas area kebakaran dan estimasi emisi karbon di Kabupaten Siak, Provinsi Riau agar terciptanya strategi penanganan pasca kebakaran dan mitigasi perubahan iklim yang sesuai. Lokasi penelitian terletak di Kabupaten Siak, Provinsi Riau khususnya pada areayang terbakar dan pada wilayah yang bergambut pada tahun 2015. Persiapan data awal penelitian telah dilakukan di LAPAN dan di laboratorium remote sensing Fakultas Kehutanan IPB sejak bulan Mei 2016. Pengambilan sampel di lapangan dilakukan pada bulan Oktober 2016. Estimasi luas area terbakar dan emisi karbon dilakukan menggunakan metode visual dan metode dijital. Metode visual adalah metode yang menggunakan dijitasi on screen yang dibantu oleh data titik panas, keberadaan asap, dan data pemadaman kebakaran. Metode dijital adalah metode yang menggunakan indeks Normalized Burn Ratio (NBR). Estimasi emisi karbon diduga dari hasil pengolahan data luas area terbakar kemudian dihitung menggunakan persamaan yang dikembangkan dari IPCC 2006 dalam Verified Carbon Standard 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi luas area terbakar menggunakan metode visual memiliki nilai akurasi (overall accuracy) sebesar 100%, sedangkan menggunakan metode dijital (model NBR) memiliki nilai akurasi (overall accuracy) 26.1%. Luas area terbakar yang dihasilkan dari metode visual adalah sebesar 1432.47 ha, sedangkan luas area terbakar yang dihasilkan dari metode dijital adalah sebesar 1626.89 ha. Estimasi emisi karbon akibat kebakaran dari atas permukaan tanah gambut lebih tinggi dibandingkan emisi karbon dari tanah gambut. Emisi karbon di atas permukaan tanah gambut sebesar 1376.51 ton C/ha diperoleh dengan metode visual sedangkan 3984.33 ton C/ha diperoleh dengan metode dijital. Emisi karbon tanah gambut sebesar 6.6 x 10-4 ton C/ha diperoleh dengan metode visual sedangkan 2.84 x 10-3 ton C/ha diperoleh dengan metode dijital.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91101
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017daf.pdf
  Restricted Access
24.73 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.