Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91099
Title: Pembiakan Vegetatif Gosale (Syzygium malaccense (L.) Merr. & L.M.Perry) dan Simbiosis Fungi Mikoriza Arbuskula Indigenous.
Authors: Mansur, Irdika
, PamoengkasPrijanto
Tak, Steffani Silferansti
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Gosale merupakan salah satu jenis tanaman unggulan lokal yang tumbuh di Halmahera, Maluku Utara. Gosale memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan dari segi ekonomi. Oleh karena itu, budidaya gosale mulai dari penyediaan bibit, penanaman sampai pemeliharaan sangat diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah pertama untuk menetapkan apakah akar gosale terkolonisasi FMA atau tidak menggunakan metode pewarnaan akar dan untuk mengetahui karakterisasi tipe FMA, kedua untuk mengetahui apakah gosale dapat diperbanyak melalui stek pucuk atau tidak dengan melakukan percobaan menggunakan berbagai media dan ZPT dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial, ketiga untuk mengetahui apakah FMA memiliki peran seperti ZPT yang dapat meningkatkan pertumbuhan stek dengan cara dicobakan perlakuan inokulasi FMA menggunakan inokulum tanah dan Rootone-f dengan cara diolesi dengan rancangan acak lengkap, keempat untuk menguji keefektifan FMA indigenous terhadap pertumbuhan stek pucuk gosale menggunakan inokulum spora pada filter paper, dan kelima untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk NPK dalam meningkatkan pertumbuhan dan meningkatkan jumlah tunas baru pada bibit gosale. Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa gosale bersimbiosis dengan FMA dengan persen kolonisasi 73% asal Kusumadehe dan 60% asal Soakonora. Terdapat dua genus FMA dari bawah tegakan gosale di Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat. Genus FMA yang berasosiasi dengan gosale dari Kusumadehe, yaitu Acaulospora sp. (5 jenis), Glomus sp. (10 jenis), sedangkan asosiasi FMA dengan gosale asal Soakonora yaitu Acaulospora sp. (3 jenis) dan Glomus sp. (9 jenis). Kedua gosale dapat diperbanyak melalui stek pucuk, penggunaan zat pengatur tumbuh Rootone-f merupakan perlakuan terbaik untuk peubah persentase hidup, persentase berakar, jumlah akar sekunder dan panjang akar, perlakuan media dan interaksi berpengaruh tidak nyata pada semua peubah yang diamati. Ketiga penggunaan inokulum FMA terbukti bisa menjadi alternatif pengganti perangsang akar karena dapat meningkatkan pertumbuhan stek pucuk gosale. Keempat pemberian inokulum efektif terhadap pertumbuhan stek gosale pada semua peubah yang diamati yakni pada pertambahan tinggi, diameter, berat kering pucuk, berat kering akar, NPA, IMB, dan persentase kolonisasi FMA, secara umum perlakuan inokulum FMA asal Kusumadehe dan Soakonora tanpa penambahan tanaman inang Pueraria javanica merupakan perlakuan tertinggi pada setiap peubah yang diamati. Kelima pemberian pupuk NPK dengan beberapa dosis tidak berbeda nyata dengan kontrol (tanpa pupuk), pemberian pupuk NPK 4 dan 6 g pada polybag (15x15) menyebabkan kematian pada beberapa bibit gosale, sehingga perlu dicari jenis pupuk lain yang dapat meningkatkan pertumbuhan jumlah dan panjang tunas baru pada bibit gosale.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91099
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017sst.pdf
  Restricted Access
19.95 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.