Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91098
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMubarik, Nisa Rachmania-
dc.contributor.advisorManaf, Lisdar A-
dc.contributor.authorSyahfitri, Dian-
dc.date.accessioned2018-02-22T07:38:38Z-
dc.date.available2018-02-22T07:38:38Z-
dc.date.issued2017-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91098-
dc.description.abstractCendawan patogen Colletotrichum capsici merupakan salah satu penyebab penyakit antraknosa pada tanaman cabai dan menyebabkan penurunan produktivitas cabai di daerah tropis dan subtropis. Bakteri kitinolitik dan kitinase mempunyai potensi sebagai biokontrol cendawan patogen tanaman. Kitin yang terdapat pada dinding sel cendawan dapat didegradasi oleh kitinase. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi bakteri kitinolitik sebagai biokontrol Colletotrichum capsici pada skala rumah kaca. Penelitian sebelumnya telah berhasil mengisolasi bakteri kitinolitik yang bersifat antagonis terhadap Colletotrichum capsici, yaitu Serratia marcescens KAHN 15.12, Bacillus thuringiensis SAHA 12.12, dan BAE 36. Ketiga isolat bakteri digunakan sebagai agens biokontrol dengan menggunakan talek sebagai bahan pembawa. Metode penelitian ini terdiri atas karakterisasi isolat, formulasi agens biokontrol, uji viabilitas isolat, uji in vitro agens biokontrol pada buah cabai, dan uji in vivo pada cabai dalam percobaan rumah kaca. Zona bening dihasilkan disekitar koloni bakteri BAE 36, Serratia marcescens KAHN 15.12, dan Bacillus thuringiensis SAHA 12.12 pada media agar-agar kitin. Indeks kitinolitik tertinggi ditunjukkan oleh isolat bakteri BAE 36 dengan indeks kitinolitik sebesar 3,6. Ketiga bakteri tidak bersifat hipersensitif terhadap tanaman cabai sehingga dapat digunakan sebagai biokontrol. Jumlah sel tertinggi pada isolat BAE 36 terdapat pada jam ke-20, aktivitas kitinase terdapat pada fase stasioner dengan jumlah aktivitas kitinase tertinggi 3.86 U/mg. Ketiga bakteri tidak bersifat antagonis sehingga dapat dikonsorsiumkan pada pembuatan formulasi agens biokontrol. Formulasi BAE 36 dan formulasi konsorsium (BAE 36+Serratia marcescens Bacillus thuringiensis) dapat bertahan pada 12 minggu penyimpanan pada suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi isolat bakteri dapat menghambat serangan Colletotrichum capsici 50%-75%. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa formulasi bakteri kitinolitik dapat digunakan sebagai agens biokontrol dari C. capsici.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMicrobiologyid
dc.subject.ddcAgricultural Microbiologyid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titlePotensi Bakteri Kitinolitik sebagai Biokontrol Colletotrichum capsici.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCabaiid
dc.subject.keywordgejala antraknosaid
dc.subject.keywordtalekid
dc.subject.keywordrumah kacaid
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017dsy.pdf
  Restricted Access
14.62 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.