Analisis Struktur Stok Udang Jerbung (Penaeus merguiensis de Man 1888) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP NRI) 573.

Abstract

Udang jerbung (P. merguensis; Penaeidae), menyebar secara luas di wilayah pengelolaan perikanan negara republik Indonesia (WPP NRI). WPP NRI 573 merupakan salah satu daerah penangkapan udang jerbung yang penting di Indonesia. Struktur stok merupakan informasi penting bagi pengelolaan berkelanjutan udang. Hingga saat ini, penelitian mengenai struktur stok P. merguensis di WPP NRI 573 belum ada. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur stok udang jerbung di WPP NRI 573. Penelitian dilakukan di WPP NRI 573 dengan daerah sampling di Muarabinuangen, Cilacap, Kebumen, Palabuhanratu, Pangandaran dan Kupang. Analisis sampel dilakukan dengan dua pendekatan yaitu secara morfometrik dengan metode truss network dan secara genetik dengan menggunakan gen COI mtDNA. Total sampel yang digunakan untuk analisis truss network adalah 295 ekor, secara genetik adalah 31 ekor. Hasil analisis truss network teridentifikasi udang jerbung di WPP NRI 573 terdiri dari dua unit stok, satu unit stok dari bagian selatan Jawa (Pangandaran, Cilacap dan Kebumen) dan satu unit stok dari bagian selatan NTT (Kupang). Kondisi yang sama dengan karakteristik yang berbeda diperoleh dari hasil analisis genetik, satu unit stok selatan Jawa (Muarabinuangeun, Pangandaran, Palabuhanratu, Cilacap dan Kebumen) serta dua unit stok dari selatan NTT (Kupang dan Papua New Guinea) dengan salah satu unit stok dari selatan NTT memiliki kesamaan karakter dengan stok udang jerbung yang ada selatan Jawa. Secara genetik udang jerbung di selatan Jawa (Muarabinuangeun, Palabuhanratu, Pangandaran, Cilacap, dan Kebumen) berada dalam kondisi penurunan kemampuan beradaptasi, kondisi sebaliknya terjadi pada udang jerbung diperairan selatan NTT (Kupang). Hal ini memberikan indikasi bahwa populasi udang jerbung di wilayah selatan NTT (Kupang) masih memiliki kemampuan cukup baik dalam mengatasi perubahan lingkungan dibandingkan dengan udang jerbung dari bagian selatan Jawa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, didalam melakukan pengelolan udang jerbung di WPP NRI 573, sebaiknya udang jerbung yang berada dibagian selatan Jawa dilakukan dengan cara yang berbeda dengan yang berasal dari perairan selatan NTT. Selain itu dalam rangka pengelolaan berkelanjutan sumberdaya udang jerbung pada WPP NRI 573 sebaiknya dilakukan penataan WPP NRI udang di perairan Selatan Jawa-Nusa Tenggara menjadi 2 WPP NRI.