Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91007
Title: Proses Fisik Musiman Di Zona ROFI (Region of Freshwater Influence) Muara Sungai Cimandiri Teluk Pelabuhan Ratu.
Authors: Nurjaya, I Wayan
Natih, Nyoman Metta N
Zibar, Zan
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Perairan pesisir memiliki berbagai fenomena oseanografi masih banyak yang belum terungkap. Salah satu fenomena tersebut adalah bagaimana pengaruh air tawar terhadap dinamika masa air di perairan pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika masa air dan menghitung anomali salinitas serta fraksi air tawar di sekitar muara Sungai Cimandiri, Teluk Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Lokasi yang paling dekat dengan mulut sungai mencerminkan fenomena yang sangat menarik karena adanya pengaruh air tawar dan air samudera diantaranya adalah ROFI. ROFI merupakan wilayah antara paparan laut dan muara di mana input lokal daya apung air tawar dari sumber pesisir sebanding dengan, atau melebihi masukan musiman daya apung sebagai heat yang terjadi di seluruh paparan laut. Parameter suhu, salinitas dan densitas diukur dengan menggunakan sensor CTD (conductivity, temperature, depth). Parameter fisik lainnya seperti batimetri, arus, pasang surut, kekeruhan dan kecerahan juga diukur. Pengukuran terhadap parameter fisik air laut tersebut dilakukan pada dua musim yang berbeda, yaitu bulan Januari (mewakili musim barat) dan bulan Agustus (mewakili musim timur) tahun 2016. Hasil analisis pola dan kecepatan arus pada musim barat yang terwakili pada bulan Januari didapatkan kecepatan rata-rata arus dari penjumlahan komponen u dan v adalah 0.21 m/s dengan kecepatan maksimum sebesar 0.42 m/s. Kecepatan arus cenderung menuju arah barat daya dan barat laut pada musim barat. Pada musim timur yang terwakili pada bulan Agustus kecepatan rata-rata arus dari penjumlahan komponen u dan v adalah 0.09 m/s dengan kecepatan maksimum sebesar 0.16 m/s cenderung bergerak menuju arah timur laut dan tenggara. Hasil pengukuran nilai kecerahan air pada musim barat berkisar antara 1.1 – 6.5 m dengan nilai rata-rata 2.2 m. Kecerahan air di pesisir muara Cimandiri berdasarkan hasil pengukuran pada musim timur memiliki sebaran kecerahan yang berkisar antara 0.3 – 5.3 m dengan rata-rata 2.0 m. Hasil pengukuran kekeruhan yang diukur dengan metode Nephelometric adalah NTU (Nephelometric Turbidity Unit) di perairan pesisir muara Cimandiri pada musim barat berkisar antara 0.6 – 23.5 NTU dengan rata-rata 7.7 NTU. Musim timur yang berkisar antara 0.7 – 10.5 NTU dengan rata-rata 3.8 NTU. Hasil analisis terhadap anomali salinitas menggambarkan bahwa masukan air tawar ke teluk tersebut mempengaruhi nilai salinitas pada dua musim. Nilai tertinggi terjadi pada musim barat dan terendah pada musim timur. Musim barat memiliki nilai anomali salinitas adalah berkisar dari 23.70 sampai -1.40 dan rata-ratanya adalah -2.50, sedangkan musim timur berkisar -9.97 sampai -0.88 dan rata-ratanya adalah -1.50. Hasil analisis fraksi air tawar memperlihatkan bahwa musim barat memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap fraksi air dari pada musim timur dengan nilai berkisar dari 0.04 % - 0.70 % dengan jumlah 18.07 %, sementara musim timur mempunyai nilai 0.02 % - 0.28 % dengan jumlah adalah 7.30 %. iii Transpor volume air tawar pada musim barat adalah sebesar 1.429.244 m3s-1 sedangkan pada musim timur adalah sebesar 1.066 m3s-1. Stabilitas massa air di kolom perairan lokasi penelitian memiliki stabilitas statis dengan nilai rata-rata N2 sebesar 0.008 Cycl/S dan 0.7 x 103 Cycl/S berturut-turut untuk musim barat dan musim timur.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91007
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017zzi.pdf
  Restricted Access
30.83 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.