Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90977
Title: Dinamika Pengembangan Biodiesel Berbahan Baku Minyak Kelapa Sawit Indonesia
Authors: Kusnadi, Nunung
Suharno
Rambe, Khoiru Rizqy
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Indonesia mengembangkan biodiesel didorong oleh adanya mandatori biodiesel yaitu Permen ESDM No. 12 Tahun 2015 yang mewajibkan pemanfaatan biodiesel sebagai campuran bahan bakar minyak sebesar 30 persen. Indonesia mengembangkan biodiesel berbahan baku minyak kelapa sawit karena komoditas kelapa sawit memiliki potensi terbesar untuk diolah menjadi biodiesel di Indonesia dengan produktivitas 3.6 – 4 ton/ha dan didukung oleh luas lahan yang jauh dibandingkan tanaman lainnya sehingga memiliki potensi sebesar 31 914 476 kiloliter biodiesel (EBTKE 2013). Namun pengembangan biodiesel tersebut dapat menyebabkan trade off penggunaan CPO untuk produksi biodiesel dan minyak goreng sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) menganalisis dampak pengembangan biodiesel kelapa sawit Indonesia, (2) menganalisis ketercapaian produksi biodiesel berbahan baku minyak kelapa sawit sesuai mandatori biodiesel Indonesia, (3) merumuskan kebijakan untuk pengembangan industri kelapa sawit dengan pertimbangan keseimbangan sektor pangan dan non pangan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik, Kementerian Pertanian, BAPPEBTI, World Bank dan lembaga lainnya yang terkait dengan penelitian ini yang dianalisis dengan model sistem dinamik dan memperhitungkan validasi model menggunakan ukuran Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Hasil analisis menunjukkan bahwa pengembangan biodiesel berbahan baku kelapa sawit berdampak pada pertumbuhan luas lahan kelapa sawit yang mengkonversi luas lahan komoditas lainnya dengan tingkat konversi lahan terbesar pada komoditas kelapa sebesar 3.68 persen. Pengembangan biodiesel juga berdampak pada kenaikan harga CPO domestik meskipun sangat kecil karena produksinya masih sedikit. Pada tahun 2017 harga CPO domestik Indonesia sebesar Rp8 286 / kg, dan hanya meningkat menjadi Rp9 026/ kg pada tahun 2028. Sedangkan harga minyak goreng sawit meningkat setiap tahunnya dengan rata – rata 2.6 persen pertahun akibat adanya pengembangan biodiesel Indonesia. Kenaikan harga minyak goreng sawit cukup signifikan dari tahun 2017 sebesar Rp13 472 / kg hingga tahun 2028 dengan harga Rp18 068/ kg. Pengembangan biodiesel Indonesia belum mampu memenuhi tingkat blanding rate sesuai mandatori biodiesel. Upaya peningkatan ketercapaian tingkat blanding rate dapat dilakukan dengan pemberian subsidi biodiesel. Kebijakan bea keluar juga dibutuhkan dalam upaya menjaga stabilitas harga CPO domestik dan harga minyak goreng sawit. Kebijakan bea keluar sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 136 Tahun 2015 lebih efektif diterapkan dibandingkan Peraturan Menteri Keuangan No. 140 Tahun 2016.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90977
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017krr.pdf
  Restricted Access
20.2 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.