Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90973Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Wibawan, I Wayan Teguh | - |
| dc.contributor.advisor | Indrawati, Agustin | - |
| dc.contributor.author | Suwiryono, Joko | - |
| dc.date.accessioned | 2018-02-22T02:49:15Z | - |
| dc.date.available | 2018-02-22T02:49:15Z | - |
| dc.date.issued | 2017 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90973 | - |
| dc.description.abstract | Vibrio parahaemolyticus merupakan salah satu bakteri penyebab penyakit vibriosis pada budi daya udang. Penggunaan antimikroba yang tidak tepat pada budi daya udang dapat memicu terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resistensi bakteri Vibrio parahaemolyticus terhadap antimikroba dan mengetahui efektifitas penggunaan antibiotik dalam penanganan penyakit vibriosis pada budi daya udang. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu: isolasi dan identifikasi Vibrio parahaemolyticus, pengujian sensitifitas Vibrio parahaemolyticus terhadap antibiotik secara in vitro dan evaluasi efektifitas penggunaan antimikroba secara in vivo. Pengambilan sampel udang dilakukan pada sentra-sentra budi daya udang. Pengujian sensitifitas antimikroba menggunakan metode difusi cakram dan metode pengenceran atau Minimum Inhibitory Concetration (MIC). Jenis udang yang digunakan pada evaluasi efektifitas antimikroba adalah udang Vanamei (Litopenaeus vanammei). Hasil isolasi Vibrio parahaemolyticus dari sampel udang diperoleh 12 isolat berasal dari wilayah Cilacap, Karawang, Serang, Pandeglang, Pesawaran dan Langkat. Pengujian sensitifitas antimikroba menunjukkan 9 (75%) isolat Vibrio parahaemolyticus resisten terhadap eritromisin. Isolat Vibrio parahaemolyticus tidak menunjukkan resistensi terhadap tetrasiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin dan enrofloksasin. Dosis MIC hasil pengujian secara in vitro tidak memberikan gambaran yang efektif pada pengobatan infeksi Vibrio parahaemolyticus pada udang Vanamei. Vibrio parahaemolyticus yang resisten terhadap antimikroba mempunyai potensi untuk menyebarkan sifat resistensi tersebut dan mengurangi efektifitas antimikroba dalam penanganan penyakit bakterial. Penggunaan antimikroba yang tidak tepat dan tanpa pengawasan memberikan dampak negatif pada budi daya udang di Indonesia. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | Bogor Agricultural University (IPB) | id |
| dc.subject.ddc | Medical microbiology | id |
| dc.subject.ddc | Antimicrobial resistance | id |
| dc.subject.ddc | 2017 | id |
| dc.subject.ddc | Bogor-JABAR | id |
| dc.title | Gambaran Resistensi Vibrio parahaemolyticus Asal Udang Terhadap Antimikroba Secara In Vitro dan In Vivo | id |
| dc.type | Thesis | id |
| dc.subject.keyword | resistensi antimikroba | id |
| dc.subject.keyword | udang | id |
| dc.subject.keyword | Vibrio parahaemolyticus | id |
| Appears in Collections: | MT - Veterinary Science | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2017jsu.pdf Restricted Access | 9.55 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.