Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90947
Title: Evaluasi Perbedaan Lama Waktu Pengukusan Bahan Baku Pakan terhadap Tingkat Kecernaan dan Pertumbuhan Ikan Nila Oreochromis niloticus.
Authors: Suprayudi, Muhammad Agus
Utomo, Nur Bambang Priyo
Setiawati, Mia
Hidayat, Ahmad Mukhlis
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Pakan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam kegiatan akuakultur. Terdapat dua macam metode pembuatan pakan yang dapat digunakan, yaitu metode ekstrusi yang menghasilkan pakan terapung dan metode compression yang menghasilkan pakan tenggelam. Pada umumnya, pakan terapung dinilai lebih baik dibandingkan dengan pakan tenggelam. Namun, proses ekstrusi yang terjadi mengakibatkan tingginya biaya produksi pakan sehingga harga pakan lebih mahal dibandingkan dengan pakan tenggelam. Maka diperlukan metode pembuatan pakan yang sederhana dan menghasilkan pakan yang berkualitas. Pengukusan merupakan proses pemasakan bahan baku yang memanfaatkan uap air yang dihasilkan dari air yang mendidih dan dapat dilakukan sebelum proses pencetakan pakan. Panas yang terkandung dalam uap digunakan untuk gelatinasi pati sehingga pakan menjadi lebih kompak. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lama waktu pengukusan bahan baku pakan ikan nila yang paling optimum sehingga dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ikan. Ikan uji yang digunakan adalah ikan nila dengan bobot rata-rata 10.37±0.07 g dan ditebar dengan kepadatan 10 ekor per akuarium. Ikan dipelihara selama 60 hari dalam akuarium berukuran 100 x 45 x 40 cm3 dengan sistem resirkulasi. Penelitian ini terdiri dari enam perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah A (pengukusan bahan baku selama 0 menit), B (pengukusan bahan baku selama 5 menit), C (pengukusan bahan baku selama 10 menit), D (pengukusan bahan baku selama 20 menit), E (pengukusan bahan baku selama 40 menit), F (pakan pembanding (terapung komersil dengan kadar protein dan ukuran yang sama)). Ikan diberi pakan tiga kali dalam sehari, yaitu pukul 08.00, 12.00 dan 16.00 WIB. Uji kecernaan dilakukan pada hari ke-46 sampai ke-60 masa pemeliharaan dengan cara ikan diberi pakan yang mengandung Cr2O3. Parameter uji yang diamati yaitu adalah biomassa ikan, laju pertumbuhan harian (LPH), jumlah konsumsi pakan (JKP), tingkat kelangsungan hidup (TKH), efesiensi pakan (EP), retensi protein (RP), retensi lemak (RL), retensi energi (RL), kecernaan protein (KP), kecernaan total (KT), aktivitas enzim (amilase, lipase, protease), kandungan eritrosit dan leukosit, kadar glukosa darah, kandungan amilosa, kandungan amilopektin, kandungan pati, pellet durability index. Hasil menunjukan bahwa pengukusan dapat meningkatkan nilai pellet durability index dan meningkatkan kadar amilosa dalam pakan. Nilai kecernaan protein tertinggi terdapat pada perlakuan E (40 menit) yaitu 60.26±2.85% dan lebih rendah apabila dibandingkan dengan pakan pembanding yaitu 67.5±1.59%. Nilai kecernaan protein terbaik terdapat pada pakan yang dikukus selama 40 menit dan menunjukan nilai yang tidak bebeda nyata (P>0.05) dengan pakan pembanding yang dibuat dengan metode ekstrusi, yaitu 90.62±1.11% dan 90.53±1.18%. Perlakuan pengukusan bahan baku pakan juga memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0.05) terhadap parameter biomassa akhir (Wt), laju pertumbuhan harian (LPH), feed conversion ratio (FCR), efesiensi pakan (EP), jumlah konsumsi pakan (JKP), retensi energi (RE), retensi lemak (RL), retensi protein (RP). Lama waktu pengukusan bahan baku pakan selama 40 menit juga menunjukan hasil yang lebih baik dibandingkan pakan komersil pada parameter kecernaan total, laju pertumbuhan harian, dan nilai efesiensi pakan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90947
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017amh.pdf
  Restricted Access
11.91 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.