Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90917
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSuprayudi, Muhammad Agus-
dc.contributor.advisorSetiawati, Mia-
dc.contributor.advisorLumlertdacha, Sonkphan-
dc.contributor.authorPalupi, Esti Tuhu-
dc.date.accessioned2018-02-22T02:02:40Z-
dc.date.available2018-02-22T02:02:40Z-
dc.date.issued2017-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90917-
dc.description.abstractIkan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi di Indonesia, karena untuk konsumsi lokal dan ekspor, serta memiliki kandungan zat gizi tinggi dan rasa daging yang disukai konsumen. Data produksi ikan nila nasional menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, dengan rata-rata kenaikan sebesar 19.03% pertahun (periode 2010-2014). Untuk tahun 2014, produksi ikan nila nasional mencapai angka 912613 ton. Seiring naiknya permintaan produk ikan nila dan berkembangnya usaha budidaya ikan nila secara intensif, maka tantangan yang dihadapi dalam budidaya ikan nila adalah tersedianya pakan yang berkualitas dan harga terjangkau. Salah satu faktor pembatas dalam pertumbuhan industri akuakultur adalah ketersediaan dan harga dari tepung ikan sebagai bahan baku dalam pembuatan pakan ikan. Poultry byproduct Meal (PBM) merupakan tepung hasil pengolahan limbah pemotongan unggas yang terdiri dari limbah darah, kaki, kepala dan bagian organ dalam yang tidak dikonsumsi seperti usus dan isinya. PBM merupakan hasil samping sehingga harganya lebih murah dibandingkan tepung ikan namun kandungan protein kasar PBM cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemakaian poultry by-product meal sebagai sumber protein hewani pada pakan ikan nila, pengaruhnya terhadap kinerja pertumbuhan, biokimia darah ikan nila dan efektifitas terhadap biaya produksi. Penelitian ini dilakukan selama bulan September – Desember 2016 yang meliputi dua tahap, yaitu uji kecernaan yang dilakukan di Laboratorium Nutrisi, Departemen Budidaya Perairan, Institut Pertanian Bogor dan uji kinerja pertumbuhan yang dilakukan di kolam riset PT. Central Proteina Prima, Jatiluhur. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan pakan dan 4 ulangan setiap perlakuan. Lima formula dibuat secara isonitrogen (30.5%) dan isokalori (4100 kcal kg-1) yang terdiri atas pakan kontrol (PBM0) yang diformulasikan tanpa poultry by-product meal (PBM), empat pakan lainnya diformulasikan masing-masing dengan menggunakan PBM 5% (PBM5), 10% (PBM10), 20% (PBM20) dan 30% (PBM30). Parameter uji yang diukur meliputi kecernaan total, protein, lipid dan asam amino pakan, komposisi proksimat tubuh, biokimia darah ikan (total protein plasma, glukosa, kolesterol, trigliserida, high density lipoprotein (HDL) dan low density lipoprotein (LDL)), kinerja pertumbuhan (tingkat kelangsungan hidup, pertambahan bobot, tingkat konsumsi pakan, efisiensi pakan, retensi protein, lipid dan energi, dan nilai biologis (BV) dan biaya produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kecernaan total dan protein pakan dengan PBM lebih rendah dibandingkan pakan kontrol, demikian pula dengan kecernaan asam amino kecuali pada nilai kecernaan metionin dan nilai kecernaan terendah terdapat pada ikan yang diberi pakan PBM20 dan PBM30. Sebaliknya, nilai kecernaan lipid lebih tinggi dan berbeda nyata (P<0.05) pada ikan yang diberi pakan PBM dibandingkan dengan nilai kecernaan pada ikan yang diberi pakan kontrol. Hasil analisis biokimia darah memperlihatkan kadar protein plasma, kolesterol, HDL dan LDL darah ikan nila yang diberi pakan mengandung PBM lebih rendah dibandingkan dengan ikan nila yang diberikan pakan kontrol. Pemakaian PBM hingga 30% dalam pakan ikan nila tidak mempengaruhi kadar glukosa dan trigliserida dalam darah ikan dan masih berada dalam kisaran kadar normal ikan sehat. Nilai protein plasma yang lebih rendah pada pakan perlakuan dibandingkan pakan kontrol sejalan dengan penurunan kecernaan protein dan asam amino dari pakan perlakuan. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa penambahan PBM hingga 30% tidak mempengaruhi kadar air, protein, lipid dan abu ikan nila. Kinerja pertumbuhan ikan nila selama 120 hari pemeliharaan menunjukkan tingkat kelangsungan hidup (TKH), pertambahan bobot (PB), laju pertumbuhan harian (LPH), efisiensi pakan (EP), biological value (BV), Retensi protein (RP) dan retensi energi (RE) tidak berbeda nyata antara ikan yang diberi pakan perlakuan dengan ikan yang diberi pakan kontrol (P>0.05). Biaya pakan ikan nila tertinggi ditunjukkan pada pemakaian pakan kontrol, sedangkan biaya terendah ditunjukkan pada pemakaian PBM 30%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PBM dapat menggantikan pemakaian tepung ikan dalam jumlah signifikan pada pakan untuk ikan nila yang dipelihara dalam jaring apung tanpa memberikan efek negatif terhadap pertumbuhan dan kesehatan ikan, dan merupakan sumber protein yang efektif untuk menurunkan biaya formula pakan ikan nila.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcTilapiaid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleKinerja Pertumbuhan dan Biokimia Darah Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Diberi Pakan Mengandung Poultry By-product Meal.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbiokimia darahid
dc.subject.keywordikan nilaid
dc.subject.keywordkecernaanid
dc.subject.keywordkinerja pertumbuhanid
dc.subject.keywordpoultry by-product mealid
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2017etp.pdf
  Restricted Access
19.19 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.