Formulasi Bubur Susu Instan berbasis Kedelai Hitam (Glycine max L. Merr) dan Beras Hitam (Oryza sativa L. Indica) sebagai Makanan Tambahan Berpotensi Mencegah Anemia Defisiensi Besi

Abstract

Beras hitam dan kedelai hitam merupakan bahan pangan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan namun pemanfaatannya masih sangat jarang di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa bubur susu instan berbasis kedelai hitam dan beras hitam sebagai makanan tambahan yang dapat meningkatkan asupan protein, serat dan zat besi bagi ibu hamil dan berpotensi untuk mencegah anemia defisiensi besi. Bubur susu instan dikeringkan dengan menggunakan double drum dryer. Hasil organoleptik menunjukan bahwa ketiga formula dengan perbandingan kedelai hitam dan beras hitam F1 (60:40), F2 (70:30), F3 (80:20) dapat diterima oleh panelis. Formula terpilih berdasarkan uji hedonik dan uji pembobotan, yaitu F2. Hasil analisis kimia bubur susu instan terpilih per 100 gram mengandung air 4.87% (bb), abu 3.08% (bb), lemak 11.85% (bb), serat pangan 9.67% (bb), energi 427 kkal, total Fe 14.71 mg, dan bioavailabilitas Fe 40.4%. Kontribusi satu takaran saji (40 g) bubur susu instan terhadap AKG ibu hamil usia 19-29 tahun trimester 1, 2, dan 3 secara rata-rata sebesar 6.8% energi, 9.4% protein, 5.7% lemak, 7.2% karbohidrat, 10.9% serat, dan 18.2% zat besi. Produk bubur susu instan dapat diklaim sebagai sumber protein, tinggi serat, dan tinggi zat besi.