Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90315
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorEstuningsih, Sri-
dc.contributor.advisorEsfandiari, Anita-
dc.contributor.advisorTuasikal, Boky Jeanne-
dc.contributor.authorKhodafi, Muammar-
dc.date.accessioned2018-02-02T01:24:05Z-
dc.date.available2018-02-02T01:24:05Z-
dc.date.issued2017-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90315-
dc.description.abstractKejadian mastitis subklinis (MSK) yang terjadi semakin tinggi dan tersebar luas di berbagai peternakan rakyat dapat mengakibatkan kerugian ekonomi. Telah banyak upaya dalam mengantisipasi mastitis subklinis ini, salah satunya menggunakan vaksin iradiasi Streptococcus aglactiae. Pembuatan vaksin dengan metode iradiasi dapat mengoptimalkan respon pembentukan antibodi karena efek sinar iradiasi dapat menghilangkan patogenitas dari S.agalactiae tetapi masih dapat menimbulkan respon imunitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pembentukan antibodi pada sapi perah setelah diberi vaksin iradiasi Streptococus agalactiae melalui pemeriksaan parameter kadar IgG total dalam darah. Penelitain ini menggunakan serum yang berasal dari 6 ekor sapi perah bunting. Sapi yang digunakan adalah sapi jenis Friesian Holstein (FH) negatif mastitis usia kebuntingan 7-9 bulan yang divaksin 4 kali setiap 2 minggu. Vaksin diberikan sebanyak 5 mL dengan konsentrasi 108 cfu/mL secara subkutan di daerah gumba. Pengambilan sampel darah dilakukan 2 minggu setelah vaksinasi. Kemudian darah disentrifugasi lalu serum diambil untuk dilakukan metode Enzym Link Immunosorban Assay (ELISA) indirect. Hasil metode ELISA indirect menunjukkan adanya peningkatan kadar IgG total selama pemberian vaksin dengan puncaknya setelah vaksinasi ke-4. Terjadi peningkatan kadar IgG kelompok perlakuan tetapi tidak berbeda nyata secara statistik (p>0,05) terhadap kelompok kontrol. Peningkatan terjadi pada 2 minggu setelah vaksinasi 1 dan 2 minggu setelah vaksinasi 2. Meskipun tidak berbeda nyata, namun kadar IgG mempunyai kecenderungan yang meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa Vaksin iradiasi Streptococcus agalactiae dapat meningkatkan respon sistem kekebalan tubuh terhadap Streptococcus agalctiae.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPathologyid
dc.subject.ddcSubclinical mastitisid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleKadar Imunoglobulin G pada Sapi Perah Sebagai Respon Terhadap Vaksin Iradiasi Streptococcus agalactiae Penyebab Mastitis Subklinis.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordimmunoglobulin Gid
dc.subject.keywordsapi perahid
dc.subject.keywordvaksin iradiasiid
dc.subject.keywordStreptococcus agalactiaeid
Appears in Collections:UT - Veterinary Clinic Reproduction and Pathology

Files in This Item:
File SizeFormat 
B17mkh.pdf
  Restricted Access
7.76 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.