Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90303
Title: Hubungan Distribusi Agregat Dengan Distribusi Pori Pada Berbagai Penggunaan Lahan di DAS Mikro Cikardipa, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung.
Authors: Wahjunie, Enni Dwi
Baskoro, Dwi Putro Tejo
Islamia, Nur Izzatul
Issue Date: 2017
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Agregat tanah merupakan unit dasar dari struktur tanah. Antar agregat tanah terdapat pori-pori yang ditempati oleh air dan udara. Agregat yang kurang stabil akan mudah hancur sehingga menyebabkan terganggunya pergerakan air dan udara di dalam tanah. Penggunaan lahan yang berbeda dapat mempengaruhi sifat-sifat tanah sehingga menentukan kestabilan agregat tanah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran agregat, distribusi pori tanah, dan kestabilannya serta menganalisis hubungan distribusi agregat dengan distribusi pori tanah pada berbagai penggunaan, yaitu lahan tegalan, lahan kopi, dan lahan bambu di DAS Mikro Cikardipa, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung. Dalam penelitian ini distribusi agregat tanah diukur menggunakan metode pengayakan basah. Ukuran ayakan yang dipakai adalah 2 mm, 1 mm, 500 μm, 250 μm, dan 106 μm. Analisis sifat-sifat fisik tanah dilakukan di Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi ukuran agregat makro dan agregat mikro pada ketiga penggunaan lahan berbeda. Jumlah agregat makro tertinggi terdapat pada lahan kopi diikuti lahan bambu dan lahan tegalan dengan jumlah masing-masing 84.75%, 76.48% dan 71.53%. Tingginya jumlah agregat makro pada lahan kopi dapat disebabkan oleh kadar bahan organik tanah. Kadar bahan organik yang tinggi di lahan kopi dapat menyebabkan pembentukan agregat yang lebih stabil. Peningkatan waktu pengayakan basah dari 2 menit ke 8 menit menyebabkan penurunan jumlah agregat makro pada ketiga penggunaan lahan dari 83.84% menjadi 73.49%. Demikian juga sebaliknya, peningkatan waktu pengayakan basah dari 2 menit ke 8 menit menyebabkan peningkatan jumlah agregat mikro pada ketiga penggunaan lahan dari 16.16% menjadi 26.51%. Ukuran agregat tidak berhubungan dengan distribusi ukuran pori tanah.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90303
Appears in Collections:UT - Soil Science and Land Resources

Files in This Item:
File SizeFormat 
A17nii.pdf
  Restricted Access
11.48 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.