Alternatif Pengelolaan Sampah di Kawasan Wisata Laut Pasir Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Abstract

Kawasan Laut Pasir merupakan salah satu objek wisata di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Keindahan dan keunikan alam yang dimiliki kawasan Laut Pasir menjadi daya tarik wisata sehingga jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Laut Pasir meningkat setiap tahun. Kegiatan wisata di kawasan Laut Pasir memberikan dampak positif, namun disamping itu kegiatan wisata memberikan dampak negatif bagi lingkungan yaitu limbah wisata berupa sampah yang dapat menurunkan kualitas dan kelestarian lingkungan. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi potensi timbulan sampah dari kegiatan wisata di kawasan Laut Pasir, mengidentifikasi pengelolaan sampah di kawasan Laut Pasir, mengestimasi biaya dan manfaat ekonomi dari alternatif pengelolaan sampah di kawasan Laut Pasir, dan mengestimasi biaya yang bersedia dibayarkan pelaku usaha dan wisatawan di kawasan Laut Pasir terhadap implementasi pengelolaan sampah untuk menjaga kelestarian kawasan. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, Benefit Transfer, dan Contingent Valuation Method. Hasil penelitian menunjukkan jumlah sampah wisata yang berasal dari wisatawan dalam satu tahun kunjungan mayoritas berupa sampah plastik, sedangkan jumlah sampah wisata yang berasal dari pelaku usaha mayoritas berupa sampah organik. Pengelolaan sampah di kawasan Laut Pasir saat ini masih menggunakan sistem kumpul angkut buang, sedangkan alternatif pengelolaan sampah yang akan dilakukan di kawasan Laut Pasir yaitu pembangunan TPS 3R (reuse, reduce, recycle). Estimasi biaya keseluruhan pengadaan sistem TPS 3R sebesar Rp175,347,376/tahun dan estimasi manfaat ekonomi dari penjualan sampah dalam sistem TPS 3R sebesar Rp171,016,120.45/tahun. Nilai kesediaan membayar wisatawan dan pelaku usaha terhadap implementasi pengelolaan sampah dapat memenuhi biaya operasional dan biaya investasi TPS 3R sebesar 421.54%. Oleh karena itu, proyek TPS 3R layak untuk dimplementasikan.