Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/89777
Title: Aplikasi Model SWAT untuk Memprediksi Debit Aliran Sungai DAS Ciliwung Hulu.
Authors: Rachman, Latief Mahir
Hidayat, Yayat
Hutomo, Arsyad Harris
Issue Date: 2017
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: DAS Ciliwung Hulu berfungsi sebagai daerah pelindung dan penyangga wilayah DAS Ciliwung, jika terjadi perubahan pada salah satu komponennya maka pasti mempengaruhi seluruh bagian DAS. Perubahan penggunaan lahan dari vegetasi ke non vegetasi pada DAS cenderung meningkat intensitasnya menurut ruang dan waktu sebagai konsekuensi dari pesatnya peningkatan aktivitas pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk. Adanya peningkatan intensitas perubahan alih fungsi lahan tersebut tentunya membawa pengaruh terhadap kondisi hidrologi DAS yaitu meningkatnya debit, yang pada akhirnya banjir pada musim penghujan dan dan kekeringan pada musim kemarau. Selain perubahan penggunaan lahan yang pesat terdapat salah satu faktor iklim penting kaitannya dengan debit sungai, yaitu hujan. Intensitas hujan yang tinggi merupakan salah satu penyebab terjadinya debit sungai yang tinggi, dan debit sungai yang tinggi ini berdampak dalam terjadinya banjir, oleh karena itu penggunaan model sangat dibutuhkan untuk membantu memprediksi proses-proses yang terjadi di dalam suatu DAS. Salah satu model yang dapat digunakan dan telah banyak digunakan di Indonesia adalah Soil and Water Assessment Tool. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kinerja model SWAT dalam memprediksi debit aliran sungai di DAS Ciliwung Hulu. Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan mengumpulkan data primer dan sekunder, pengolahan data input, dan menjalankan model SWAT. Terdapat beberapa tahapan kegiatan yang dilakukan dalam menjalankan model SWAT, diantaranya adalah: (1) mendeliniasi batas DAS, (2) pembentukan Hidrology Respon Unit (HRU) menumpang susunkan (overlay) peta tanah, peta penggunaan lahan serta peta kelas kemiringan lereng, (3) pendefinisian HRU, (4) Input data iklim, (5) membangun input data, (6) menjalankan model SWAT, (7) kalibrasi dan validasi model. Hasil simulasi terbentuk 25 sub DAS dan 1441 jenis HRU dan berdasarkan hasil simulasi terkalibrasi diperoleh nilai R2 dan NSE masing-masing sebesar 0.89 dan 0.87 yang menunjukkan hasil kalibrasi sangat memuaskan serta nilai R2 dan NSE yang dihasilkan pada proses validasi masing-masing sebesar 0.82 dan 0.64 yang menunjukkan hasil validasi memuaskan dalam tingkat performa model. Berdasarkan validasi model SWAT didapatkan rata-rata debit bulanan tertinggi terjadi pada bulan Maret sebesar 50.50 m3 det-1 hal ini tidak jauh berbeda dengan data rata-rata debit lapang sebesar 45.60 m3 det-1, sedangkan debit rata-rata bulanan terendah terjadi pada bulan Agustus sebesar 19.92 m3 det-1 diikuti debit rata-rata lapang pada bulan yang sama sebesar 19.88 m3 det-1. Sehingga model tersebut layak untuk memprediksi debit.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/89777
Appears in Collections:UT - Soil Science and Land Resources

Files in This Item:
File SizeFormat 
A17ahh.pdf
  Restricted Access
17.25 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.