Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/89497
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorTuryanti, Ana-
dc.contributor.advisorNuryanto, Danang Eko-
dc.contributor.authorOktarina, Fatika-
dc.date.accessioned2018-01-25T07:17:49Z-
dc.date.available2018-01-25T07:17:49Z-
dc.date.issued2017-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/89497-
dc.description.abstractJakarta dikategorikan sebagai megacities yang tidak bisa dilepaskan dari perkembangan sektor industri dan transportasi. Hal ini berdampak pada pelepasan emisi pencemar ke udara berupa PM10 dan NO2 dan berpotensi terjadinya pencemaran udara. Pencemaran udara dapat mengganggu kesehatan yang fatal bagi masyarakat, sehingga diperlukan upaya antisipasi melalui pemantauan kualitas udara berkelanjutan. Jumlah stasiun pemantau yang ada belum representatif mewakili seluruh Jakarta. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran pencemar PM10 dan NO2 di Jakarta, serta mengidentifikasi lokasi dengan konsentrasi pencemar maksimum untuk dijadikan lokasi pemantauan kualitas udara ambien secara kontinu di Jakarta. Pemodelan mengenai dispersi pencemar menjadi pilihan untuk menganalisis kualitas udara secara spasial dari waktu ke waktu, sehingga dapat membantu menganalisis lokasi-lokasi yang berpotensi terpapar konsentrasi pencemar maksimum. Pemodelan yang dapat digunakan adalah Weather Research Forecasting- Chemistry (WRF-Chem). Berdasar hasil pemodelan menunjukkan bahwa pola sebaran PM10 dan NO2 mengikuti mekanisme pola angin darat dan laut. Pola sebaran pencemar berdasar luaran model menunjukkan daerah Jakarta Selatan merupakan wilayah yang sering terkena paparan maksimum oleh pencemar NO2, sedangkan wilayah yang sering terkena paparan maksimum pencemar PM10 adalah daerah Jakarta Utara. Selama periode pemodelan (672 jam), yaitu pada bulan Februari dan Agustus (336 jam) tahun 2010 serta periode Agustus tahun 2011 dan 2015 dengan masing-masing running selama 168 jam diperoleh 17 lokasi yang berpotensi terpapar konsentrasi pencemar baik PM10 maupun NO2. Lokasi tersebut yaitu Pantai Indah Kapuk (PIK), Setu Babakan, Bintaro, Penjaringan, Cilangkap, Cilandak, Pasar Rebo, Ancol, Cengkareng, Pesanggrahan, Cilincing, Kembangan, Banjir Kanal Timur (BKT), Ragunan, Pramuka, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Pondok Kelapa.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcGeophysicsid
dc.subject.ddcEnvironmental Qualityid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcdi Jakartaid
dc.titlePemilihan Lokasi Pemantauan Kualitas Udara di Jakarta berdasar Sebaran Konsentrasi Pencemar Maksimum Luaran Model WRF-Chemid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyworddispersi pencemarid
dc.subject.keywordJakartaid
dc.subject.keywordkualitas udaraid
dc.subject.keywordstasiun pemantau, WRFChemid
Appears in Collections:UT - Geophysics and Meteorology

Files in This Item:
File SizeFormat 
G17fok.pdf
  Restricted Access
22.18 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.